Rabu, 26 Januari 2011

jurus-Jurus Marketing Inspirasional (Jurus Orchard Road)

sumber : pasarmodal.blog.gunadarma.ac.ia


Beberapa tahun lalu, saya ingin membeli sebuah kamera terbaru bermerek Olympus di Singapura (di Jalan Orchard Road), karena sebelumnya saya sudah mengumpulkan berbagai informasi mengenai detail produk tersebut,maka tanpa ragu-ragu lagi saya mendatangi sebuah toko kamera yang cukup besar.
Pada saat itu saya langsung menanyakan kamera dengan merek Olympus dengan seri tertentu kepada salah seorang penjualnya.Ternyata, biasanya setelah penjual bisa mengetahui bahwa seorang pembeli sudah mengetahui terlebih dahulu mengenai spesifikasi produk, maka produk dengan merek tersebut harganya bisa langsung dibanting.
Dan selanjutnya, penjual tersebut akan secara langsung pula menjelekjelekkan produk tersebut. Misalnya dengan mengatakan: “Pak,produk itu sudah bukan buatan asli dari negara asalnya, sudah tidak sekuat dari buatan negara asalnya, modelnya sudah ketinggalan,sudah jelek.Lebih baik memilih kamera digital merek Samsung saja! Ini ada seri terbarunya yang telah berhasil memenangkan berbagai penghargaan internasional.
Ditambah dengan lensa Leica dari Jerman asli yang akan menghasilkan gambar yang lebih baik dan jelas.Dan harganya sebenarnya hampir sama. Dan di toko kami Anda akan mendapatkan harga yang paling murah”. Namun apa yang terjadi saat saya pergi ke toko yang lainnya (toko B), kemudian langsung menanyakan kamera digital Samsung merek yang sama seperti yang ditawarkan toko sebelumnya?
Ternyata harga kamera digital Samsung tersebut langsung dibanting di toko B. Kemudian saya kembali lagi ke toko A dengan sedikit rasa kurang puas kepada penjual di toko A, karena ternyata harga Samsung di toko B bisa lebih murah.Ternyata kuncinya jika kita menanyakan suatu produk tertentu dengan telah mengetahui spesifikasinya sebelumnya, para penjual cenderung langsung akan menurunkan harganya,dan berusaha untuk menawarkan produk yang lainnya.
Tapi, meskipun harganya diturunkan, sebenarnya produk itu tidak boleh dibeli. Sebagai contohnya:
Ketika saya sudah mengetahui strategi penjualan seperti itu,maka saya mencoba untuk mengadakan suatu riset dengan berpura-pura menanyakan ingin membeli kamera digital Panasonic Lumic.
Karena saya sudah mengetahui spesifikasinya sebelumnya, ternyata benar, seperti biasanya si penjual, langsung menurunkan harganya. Dari USD450 menjadi USD305. Namun Pada saat saya ingin melihat barangnya, maka si penjual langsung menjelek-jelekkan kamera tersebut.
Kemudian penjual tersebut dengan segera memberikan alternatif berupa kamera digital Fuji dengan kemampuan terbarunya 12 mega pixel. Namun saya tetap berusaha untuk memilih merek Panasonic tersebut dengan mengatakan, “Saya memilih Panasonic saja”. Dengan segera penjualitulangsungmenjawab,” Mautambah memory card-nya?”,”Mau tambah tripod-nya sekalian?” dan seterusnya.
Rupanya si penjual tadi berusaha untuk dapat menambah keuntungan dengan menjual asesorisnya (karena telah terlanjur menurunkan harga pokok kamera digitalnya). Kemudian penjual tersebut terus berusaha agar saya tidak membeli merek Panasonic namun merek Fuji saja, oleh karenanya penjual tersebut langsung mengatakan,”Tapi Pak,harga tersebut belum termasuk pajak, belum memakai GST dan tanpa asuransi”.
Namun saya tetap satu keputusan untuk tetap memilih kamera bermerek Panasonic tersebut,maka saya mengatakan, “Tidak masalah, apapun juga saya tetap memilih kamera Panasonic tersebut”. Dengan sedikit kesal dan resah, si penjual tersebut terus berusaha mencari-cari alasan agar saya tidak membeli Panasonic, dengan mengatakan, “Baik, kalau begitu saya cek dulu barangnya ada atau tidak”.
Beberapa saat kemudian penjual itu mengatakan, “Maaf Pak, ternyata barangnya sudah habis, dan satu-satunya ini adalah barang display”. Kemudian saya lansung menjawab, “tidak masalah, meskipun barang displaytetap akan saya beli”.Dan sebagai jurus pamungkasnya, penjual itu langsung mengatakan,”Maaf kalau yang ini – TIDAK DIJUAL !”.
Apa yang kita pelajari dari kasus tersebut? Dalam melakukan kegiatan pemasaran kita harus selalu memegang prinsip bahwa MARKETING ITU HARUS BAIK ADANYA,TIDAK BOLEH MENIPU. Supaya kita bisa mendapatkan konsumen yang semakin setia dan loyal kepada kita dan produk atau jasa yang kita jual. Maka sebaiknya dalam kasus tersebut jika memang konsumen tetap ingin membeli produk yang sudah diinginkannya dan kita sudah memberikan harga yang murah,mak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar