Sabtu, 22 Januari 2011

5 Tips Menjawab Brief Client


Gue sering melihat beberapa orang belum mampu menjawab sebuah brief dari client dengan baik. Hal ini terjadi dibeberapa individu di Think.Web maupun beberapa teman diluar. Berikut beberapa tips yang menurut gue akan bisa membuat lo menjawab brief dari client.

5 Tips Answering Client’s Brief

1. Think Deep Client’s Objectives
2. Product/Brand Experience
3. Learn & Analyze what their doing in the market
4. Think like you own the brand
5. Compete with their competitor
Berikut penjelasannya.
Think Deep Client’s Objectives
Pahami benar-benar apa tujuan client. Semakin detail tujuan itu diketahui akan semakin baik. Objectives ini bisa yang sifat nya jangka pendek maupun jangka panjang. Akan sangat baik apabila kita juga bisa memahami runutan tujuan tersebut.
Segala sesuatu, termasuk tujuan client ini pasti didasari oleh sebab-akibat, setiap penyebab nya akan menjadi yang informasi yang berguna.
Product/Brand Experience
Salah satu cara memahami benar-benar product atau brand adalah dengan ber-experience langsung dengan product nya. Experience ini adalah dengan segala sesuatunya baik kegiatan yang mendukung maupun segala fungsi dari product tersebut.
Apabila product itu benar-benar baru dipasaran atau mungkin tidak memungkinkan untuk ber-experience secara langsung maka gunakanlah product-product sejenisnya. Atau kalau misalnya product itu merupakan solusi gabungan beberapa product, maka ber-experience dengan product source nya juga baik untuk dilakukan.
Minimal, pelajarilah dari orang-orang yang sudah pernah melakukan experience sebelumnya.
Learn & Analyze what their doing in the market
Semakin dalam lo mengetahui mengenai sebuah brand atau product akan semakin baik. Kalau memang brand/product tersebut mempunyai buku yang menceritakan sejarah mereka maka baca lah.
Amati semua pergerakan yang sedang dilakukan brand tersebut. Campaign nya, marketing program nya, penetrasi nya, dan lainnya.
Think like you own the brand
Mengetahui tujuan, ber-experience dengan product dan mengetahui latar belakang belum cukup, yang juga diperlukan adalah berpikir seperti bagian dari brand atau product. Atau bahkan berpikir seperti pemilik product tersebut.
Dengan seperti itu akan muncul pertanyaan dalam hati “saya sebagai pemilik brand ini, saya akan melakukan apa ya”. Jawaban jujur dari pertanyaan tersebut bisa jadi salah satu jawaban untuk client.
Compete with their competitor
Dan yang terakhir adalah set up pikiran lo bahwa lo sendiri yang berkompetisi dengan kompetitor client lo. Tidak perduli bahwa lo tidak terlalu menyukai produk client, tapi apda kenyataannya client lo ini lah yang memberikan brief untuk dijawab.
Atau bahkan mungkin lo adalah fans dari si kompetitor justru, untuk kali ini lo harus berpikir bahwa product favorite lo itu nggak ada apa-apa nya dibanding product client. Karena pada kenyataannya client (atau calon client) lo itu lah yang memberikan kesempatan kepada lo, bukan kompetitor nya.
Sejauh ini tips itu lah yang menjadi dasar kita dalam berpikir, gimana dengan lo? Mendapatkan pencerahan dalam menjawab brief? atau ada tips lain lain?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar