Jumat, 26 Agustus 2011

apa sih viral itu?

Sebenarnya benda apa sih viral itu? Viral lebih dikenal sebagai metode penyebaran pesan dengan menggunakan teknologi, baik itu internet maupunmobileViral erat kaitannya dengan konten. Seseorang menerima e-mail atau pesan SMS dari kenalan atau dari suatu institusi. Ia merasa kalau konten dari e-mail atau SMS itu bisa bermanfaat pula untuk rekan-rekannya, maka ia lalu mengirimkan konten serupa itu ke e-mail atau SMS temannya. Bisa saja ia mengirim ke satu orang teman. Bisa pula ia mengirim ke puluhan temannya. Proses penyebaran konten inilah yang dikenal dengan sebutan viral.

Kalau dianalogikan di dunia nyata, viral mirip dengan word of mouth. Kita mendengar dari teman kalau pisang goreng toko A itu enak. Tentunya kita ingin mencobanya. Saat kita rasakan pisang goreng itu benar-benar enak, tentu kita referensikan pisang goreng itu ke teman-teman kita lainnya. Mirip gosip, info enaknya pisang goreng toko A pun menyebar. Seperti itulah viral, hanya saja bedanya, konteks viralmenggunakan fasilitas teknologi.
Saat Anda bergabung dalam mailing list, Anda akan mendapatkan banyak info. Salah satunya mungkin keluhan seseorang akan produk kesehatan X. Info ini, meski kadang belum tentu benar, Anda rasa perlu teruskan ke teman-teman Anda lainnya di buku alamat e-mail Anda. Tak lama, berita itu pun menyebar.Buzz-nya semakin terdengar kemana-mana. Itu adalah contoh viral yang sederhana, dan mungkin saja, tidak terkendalikan.

Namun tentu saja, kalau itu semua bisa dikendalikan dengan baik, viral bisa memberikan manfaat positif terhadap suatu produk. Apakah Anda mau membeli produk kalau produsen produk tersebut bilang kalau produk itu bagus? Ataukah Anda lebih tertarik dengan produk tersebut bila sahabat Anda sendiri yang mereferensikan tentang kebagusan produk tersebut? Mana yang lebih Anda percaya?
Di dunia maya, pesan viral yang menarik, lucu, dan bermanfaat, akan memberikan nilai positif kalau pesan itu dikirimkan oleh seorang teman. Karena, teman kita sendirilah yang lebih tahu kebutuhan kita daripada orang tidak dikenal yang mewakili sebuah produk atau brand. Kita pun tidak akan menganggap pesan yang dikirimkan itu sebagai sampah (spam), seperti beragam iklan Viagra dan obat-obatan yang sering menghujanie-mail kita.
Format viral sebetulnya bisa bermacam-macam. Dari yang paling sederhana, hanya berupa teks, hingga berupa aplikasi interaktif yang kompleks. Namun kuncinya tetaplah pada pesan yang disampaikan. Kalau itu hanya berupa teks biasa, namun oleh penerimanya dirasa bermanfaat, tentu akan lebih jauh mengena dibandingkan video atau multimedia yang rumit, tapi tidak memberikan pesan yang mengena.
Umumnya pengiriman viral dimaksudkan untuk mengenalkan penerima e-mail atau SMS pada produk baru atau program baru dari suatu brand. Terkadang pesan disampaikan langsung, terkadang penerima e-maildiminta untuk masuk ke website tertentu untuk mengenal produk atau program baru itu lebih jauh. Bisa saja saat ia masuk ke website, ia pun diminta untuk menyebarkan informasi ini ke e-mail rekan-rekannya. Selanjutnya, rekan-rekannya akan menerima e-mail serupa seperti yang diterimanya, yang mengajak mereka untuk mengunjungi website tersebut.
Semakin banyaknya viral yang beredar di dunia internet (bisa dilihat beberapa di antaranya di Viral Chart), menuntut pengirim pesan berkreasi sekreatif mungkin untuk menarik pengunjung. Semakin canggihnya teknologi pun memungkinkan pesan viral dibuat lebih customized. Seperti di website promo Philips, pengunjung bisa memasukkan teks sesuai keinginan mereka. Lalu, di website teaser film Pulse, pengunjung bisa memasukkan nama teman. Saat teman Anda menerima e-mail, dikesankan kalau Anda dalam bahaya dan teman Anda dibutuhkan untuk menyelamatkan Anda.
Salah satu contoh viral yang berhasil menarik minat banyak pengunjungnya adalah website Subservient ChickenWebsite promo dari Burger King ini memberikan ide kreatif baru yang menghibur. Di sini, Anda akan melihat seseorang berpakaian kostum ayam yang menggelikan. Anda bisa mengetikkan berbagai perintah, dan Anda akan melihat video orang tersebut menuruti perintah Anda. Coba saja: dancejumpsleep, dll. Ide serupa ini akhirnya ditiru pula oleh website One of the Lads namun si ayam digantikan dengan 3 wanita berpakaian seksi yang akan mencuci mobil VW.
Namun, sekali lagi, viral hanyalah metode. Yang utama adalah konten kreatif di baliknya. Bisa saja Anda menerima e-mail viral dari teman Anda. Namun, saat Anda mengunjungi alamat website di e-mail tersebut, hasilnya ternyata mengecewakan. Bisa jadi Anda tidak mau lagi berkunjung ke website tersebut. Ibaratnya, kalau pisang goreng toko A itu ternyata tidak enak, untuk apa lagi datang ke sana. Lalu, apa perlu pisang goreng yang tidak enak ini kita referensikan lagi ke teman-teman kita?
SUMBER : http://media-ide.bajingloncat.com/2006/10/15/mengenal-viral-lebih-dekat/

Kamis, 11 Agustus 2011

BERHENTI MENGEJAR PENJUALAN UNTUK MENUTUP LEBIH BANYAK PENJUALAN

BERHENTI MENGEJAR PENJUALAN UNTUK MENUTUP LEBIH BANYAK PENJUALAN

berhenti mengejar penjualan untuk menutup lebih banyak penjualan
Karena John tidak melakukan pencatatan, dia tidak tahu dia berada dimana, dan sebagai hasilnya dia tidak tahu perubahan apa yang harus ia lakukan untuk perencanaan bisnisnya.
John telah melakukannya dengan sangat baik dalam penjualan.
Tapi ia tahu ia bisa lebih baik lagi. Jadi dia menelepon dan meminta bantuan bisnis. Dia berpenghasilan sangat baik, tetapi ia merasa, bahwa ia tidak fokus. Dia tidak menghabiskan waktu, usaha, dan energinya di tempat yang tepat.
John sedang berjalan dengan dua silinder – yang berjalan tidak terlalu lancar – tetapi masih bisa menghasilkan lebih dari $ 100.000. Selama bertahun-tahun ia berkata kepada dirinya sendiri, “Bayangkan apa yang bisa aku lakukan, bila saja aku bisa fokus dan mengatur waktuku dengan lebih baik. Pasti aku bisa benar-benar membuat uang. “
Ketika John ditanya berapa rasio pentutpan penjualannya, John merenungkan pertanyaan-pertanyaan itu selama beberapa saat, lalu berkata bahwa ia tidak punya bayangan sedikit pun. Dia tidak pernah menyimpan catatan statistik apa pun.
Kami kemudian mengajukan lebih lanjut pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan penjualan :
  • Berapa besar rata-rata penjualan Anda?
  • Berapa banyak penjualan yang Anda hasilkan tahun lalu?
  • Apa penjualan terbesar Anda tahun lalu?
  • Berapa banyak uang yang anda peroleh dari penjualan itu?
  • Apa penjualan terkecil Anda tahun lalu?
  • Berapa banyak uang yang anda peroleh dari penjualan itu?
  • Apakah profil klien ‘ideal’ Anda?
  • Berapa banyak penjualan yang Anda tutup pada pertemuan / telpon pertama?
  • Yang kedua? Yang ketiga? Yang keempat, kelima, keenam, atau kesepuluh?
  • Apa sumber terbaik untuk menghasilkan prospek?
  • Apakah penjualan Anda, keuntungan dan goal-goal penghasilan untuk tahun yang akan datang?
John memikirkan pertanyaan-pertanyaan ini selama beberapa saat, dan dengan raut  bingung, ia berkata dengan suara yang lemah dan pelan, “Saya tidak tahu jawaban dari berbagai pertanyaan tadi, tetapi jika Anda mau tunggu sebentar, Saya bisa menggali jawaban dari yang lain, saya hanya tidak memiliki informasi itu di ujung jari saya. Ia melanjutkan, “Saya tidak pernah begitu banyak melakukan pencatatan. Untuk sebagian besar, saya kira-kira saja.”
Jika Anda ingin sukses, Anda harus menjalankan bisnis Anda seperti sebuah bisnis. Anda harus mengetahui:
  • Siapa pelanggan-pelanggan terbaik Anda (paling menguntungkan)?
  • Mereka datang dari mana?
  • Berapa banyak mereka berbelanja kepada Anda?
  • Apa produk Anda yang paling menguntungkan ?
  • Berapakah nilai rata-rata penjualan Anda?
  • Berapakah rasio penutupan penjualan Anda?
Anda harus memiliki jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini di ujung jari Anda. Tanpa mereka, Anda seperti seorang pelaut yang berada di tengah lautan tanpa kompas, sextant, radio, radar atau GPS.
Anda tidak tahu ke  mana Anda menuju. Karena John tidak melakukan pencatatan, dia tidak tahu dia berada dimana, dan sebagai hasilnya dia tidak tahu perubahan apa yang harus ia lakukan untuk perencanaan bisnisnya.
Selama beberapa minggu ke depan John mulai melakukan pencatatan penjualan. Ia mencatat nama orang-orang yang ia temui, apa yang kira-kira akan mereka beli, tanggal ia bertemu dengan mereka, apakah mereka membeli darinya atau tidak, dan jumlah penjualan. ketika kami  pelajari catatannya, kami melihat sesuatu yang sangat menarik dalam spreadsheet-nya:
Dia menutup penjualan sekitar 23 persen dari penjualannya pada wawancara pertama, 12 persen pada wawancara kedua, dan 6 persen pada wawancara ketiga. Ketika ia bertemu dengan calon pelanggan melalui wawancara keempat, kelima, atau berikutnya, hanya 2 persen dari orang-orang itu yang pernah membeli.
Dan itu adalah penjualan terkecilnya, penjualan yang paling kecil keuntungannya. John telah dilatih dengan sekolah menjual” setiap orang adalah prospek”  dan selalu mengikuti metodologi penjualan “aku akan menelpon mereka hingga mereka membeli atau mereka mati!”
Begitu John  meninjau catatannya, ia mencatat bahwa dia menutup penjualan sebanyak 37 persen dari peluang bisnisnya baik pada panggilan pertama atau kedua, dan hanya 8 persen sesudahnya. Saat kami menimbang fakta yang menarik ini, kami berbicara tentang berapa banyak waktu yang dia investasikan dalam me-follow up peluang-peluang ini. Untuk sebagian besar, orang-orang yang membeli pada pertemuan pertama atau kedua yang biasanya adalah penjualan mudah. Mereka adalah klien yang menyenangkan untuk berurusan, dan banyak dari pelanggan-pelanggan ini menjadi teman.
Tapi 63 persen yang tidak membeli pada panggilan pertama atau kedua biasanya jauh lebih sulit untuk berurusan. Mereka tidak menelpon kembali panggilan telepon atau merespon pesan suara atau e-mail. Mereka cenderung membatalkan atau menunda pertemuan. Mereka tidak mudah untuk berurusan. Kami bertanya John, “Berapa banyak waktu yang Anda keluarkan mengejar orang-orang ini?”
John berpikir sejenak dan berkata, “Aku telah menghabiskan hampir 60 persen dari waktu saya mengejar orang yang tidak membeli. Dan beberapa yang membeli biasanya tidak sepadan dengan usaha yang dikeluarkan … dan mereka biasanya tidak menjadi pelanggan jangka panjang. Ini hampir seperti mereka memberikan saya order hanya untuk menyingkirkan saya. Selagi ia berbicara, tampaknya ia menemukan “Ah-ha! “
Senyum datang di wajahnya saat dia menyadari apa yang telah mencegah dia dari menghasilkan komisi yang benar-benar ia inginkan. Dia membuang sebagian besar waktunya mengejar orang-orang yang tidak pernah akan membeli dari dia.
Kami kemudian membahas gagasan untuk tidak menelepon prospek setelah kontak yang kedua. Jika mereka belum beli, pindah, dan cari prospek yang lebih baik. Kami menghabiskan beberapa sesi berikutnya bekerja pada teknik telepon John dan membantunya menyempurnakan Elevator Speech-nya.
Kami menggunakan waktu memperbaiki keterampilan networking nya sehingga ketika ia pergi ke pertemuan bisnis dan industri ia bisa bertemu dengan banyak orang, membuat lebih banyak teman, menemukan lebih banyak peluang bisnis dan menutup lebih banyak penjualan.
Selama beberapa minggu terakhir, hasil dari sungguh John mengejutkan. Oleh karena dia lebih fokus untuk menemukan orang-orang yang di pasaran saat ini, dia tidak memaksakan dirinya pada orang-orang yang tidak tertarik. Dia menggunakan telepon jauh lebih efektif untuk mengetahui prospek dan mengualifkasikan mereka. Rasio pentupan penjualannya telah membaik … dan dia menghasilkan lebih banyak uang.
Dan yang terbaik dari semuanya, dia punya lebih banyak waktu untuk teman-temannya, keluarga dan dirinya sendiri. Dia berkerja dengan lebih pintar, dan dapat menghasilkan lebih banyak dengan usaha yang lebih sedikit.


BAGAIMANA MENGASAH KETERAMPILAN MENJUAL ANDA

BAGAIMANA MENGASAH KETERAMPILAN MENJUAL ANDA
Untuk membangun pelanggan jangka panjang, orang sales  harus menjalin hubungan yang kuat dengan si pengambil keputusan atau influencer dari klien.
Berikut adalah enam area yang paling umum, yang perlu ditingkatkan dalam tim penjualan:
Keterampilan mendengarkan : Mendengarkan adalah keterampilan yang paling penting, yang harus dimiliki penjual. Keterampilan mendengarkan yang baik membantu orang sales memahami dan mengidentifikasi apa yang diinginkan oleh pelanggan atau di mana letak masalah mereka – yang berdasarkan itu sales  bisa membuat rekomendasi dan menutup penjualan.
Memahami orang: Setiap orang adalah produk  unik dari pengalamannya dan lingkungannya, yang membentuk gaya komunikasinya, sikap, minat, perilaku dan etika.
Layani pelanggan: Customer service sangat penting bagi orang sales – yang seringkali merupakan titik kontak pertama dengan pelanggan.
Upayakan  menuju penjualan berikutnya: Selalu mencari hubungan jangka panjang dengan klien Anda. Orang sales harus selalu berpikir winwin dan tahu bahwa sebuah perjanjian yang baik bisa mengantarkan pada order selanjutnya.
Menutup: orang sales  perlu memiliki pemahaman yang jelas tentang mengapa orang membeli dan bagaimana untuk menangani dan mengatasi keberatan penjualan. Dalam rangka untuk menutup penjualan, mereka perlu memahami proses penjualan dan melewatinya dengan lancar melalui langkah-langkahnya untuk mengamankan penjualan.
Dengan fokus pada pengembangan diri wiraniaga bisa membuat produk  / jasanya berbeda dari pesaing.

APAKAH ANDA SUNGGUH-SUNGGUH BERGAIRAH DENGAN PRODUK/JASA YANG ANDA JUAL…?

APAKAH ANDA SUNGGUH-SUNGGUH BERGAIRAH DENGAN PRODUK_JASA YANG ANDA JUAL
Gairah adalah alat penjualan yang efektif karena tidak bisa dibuat-buat dan tidak dapat dipalsukan untuk jangka waktu yang lama.
Kita semua tahu bahwa penjualan secara gamblang adalah tentang “Menutup Penjualan”. Tidak ada seorang orang sales pun yang tidak menggunakan berbagai variasi teknik untuk membantu mereka sukses dengan pelanggan. Namun, saya percaya bahwa gairah adalah alat penjualan yang paling diremehkan dan kurang dimanfaatkan dalam kekuatan tempur kita, karena terlalu sulit untuk diukur dan tak seorang pun telah menemukan cara yang efektif untuk mengajarkannya.
Gairah adalah alat penjualan yang efektif karena tidak bisa dibuat-buat dan tidak dapat dipalsukan untuk jangka waktu yang lama. Hal ini terlihat pada orang yang benar-benar peduli dan bersedia meluangkan waktu untuk melayani klien mereka dengan cara apapun yang diperlukan.
Gairah dalam penjualan adalah bukti,  ketika coach memberikan waktu untuk mendengarkan prospek mereka dan berupaya untuk benar-benar mengerti apa yang mereka cari. Hal ini terlihat tidak hanya dalam pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, tetapi juga dalam nada suara dan bahasa tubuh yang digunakan dan follow up yang ditunjukkan setelah sales callCoach yang memiliki gairah mampu menciptakan hubungan jangka panjang yang menguntungkan  dengan pelanggan mereka. Mereka juga secara rutin memperoleh manfaat dari referensi  klien mereka yang sekarang, dan pada banyak kesempatan, prospek-prospek ini datang kepada mereka, siap untuk membeli.
Sebelum Anda terburu-buru keluar untuk berlatih bahasa tubuh dan nada suara dalam upaya untuk menemukan gairah, izinkan saya menambahkan satu bahan rahasia : hati. Gairah berasal dari kepercayaan murni ingin membantu klien, baik pada saat baik dan buruk.
Passion sebenarnya dapat diukur dengan beberapa cara. Mulailah dengan bertanya pada diri sendiri pertanyaan sederhana ini: “Ketika hari berakhir dan klien saya merefleksikan kembali orang-orang yang telah berinteraksi dengannnya dan kegiatan yang mereka lakukan, apakah mereka mengingat saya secara positif, yang memberikan kontribusi bagi hari baik mereka? “Penting untuk mempertimbangkan apakah klien Anda benar-benar percaya, bahwa Anda membantu meningkatkan kehidupan mereka dan bisnis mereka. Alat penilaian lain ditemukan dalam analisa jumlah referal Anda. Referal adalah alat pengukuran yang akurat tentang bagaimana klien Anda melihat Anda. Jika mereka benar-benar percaya pada Anda, mereka merekomendasikan Anda kepada orang lain.
Gairah dalam penjualan diremehkan. Oleh karena itu, kemampuan Anda untuk benar-benar peduli pada klien, menunjukkan minat pada mereka, dan untuk melayani mereka akan menentukan keberhasilan bisnis jangka panjang Anda.

http://actioncoachsouthjakarta.wordpress.

Bagaimana Mengatur Karyawan Super?

Bagaimana Mengatur Karyawan Super?

Bagaimana Mengatur Karyawan Super
“Karyawan super selain dapat memberikan dampak positif, mereka  dapat juga memberikan dampak negatif bagi perusahaan. Sebab mereka seringkali sombong dan penuntut. Mereka bermain dengan aturan main mereka sendiri dan menyebabkan kebencian di antara anggota tim. “
Karyawan super adalah karyawan berperfoma tinggi, yang bekerja secara konsisten melebihi ekspektasi dan secara rata-rata memberikan dampak yang besar bagi kesuksesan perusahaan. Kombinasi dari bakat, kemampuan, antusiasme, gairah, semangat, kecakapan dan ambisi, karyawan super dapat memberikan sumbangsih yang luar biasa bagi perusahaan. Namun demikian, kelebihan ini juga dapat mengarah ke pergolakan dan konflik di dalam organisasi.

Karyawan super dapat juga memberikan dampak yang negatif bagi perusahaan. Sebab mereka seringkali sombong dan penuntut. Mereka bermain dengan aturan main mereka sendiri dan menyebabkan kebencian di antara anggota tim. Cara mereka bekerja juga dapat berpengaruh buruk bagi manajer yang stress karena menjadi sulit mengarahkan tim mencapai gol.
Pekerja seperti ini bukan pekerja tim. Mereka sangat serius dan berorientasi pada pekerjaan mereka, tidak mau melakukan hal lain yang tidak secara langsung berhubungan dengan kepentingan mereka. Walaupun level dari kontribusi dan kemampuan mereka tinggi, namun kurangnya rasa tertarik dengan aktivitas tim dan kurangnya komunikasi dapat memberikan dampak yang merugikan perusahaan.

Untuk mengubah karyawan super menjadi pemain tim, penting sekali untuk melibatkan mereka dalam peran kepemimpinan – agar mereka dapat memimpin tim. Meskipun pekerja semacam ini tidak selalu mencari peran sebagai pemimpin, akan tetapi sebagai orang yang berorientasi pada gol, mereka akan melihat posisi ini sebagai sebuah cara yang lebih efisien untuk mencapai itu. Komitmen mereka juga dapat mengantar anggota tim menuju sukses.
Sebaiknya Anda membangun struktur lingkungan yang kondusif di sekeliling seorang berprestasi tinggi seperti ini. Buatlah berbagai proses yang mudah, dan berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan sehingga orang-orang seperti ini akan mendapat dukungan tim. Dengan menyediakan tujuan dan dana, deadline, dan staf untuk mencapai gol, akan memastikan karyawan super mencapai hasil yang diharapkan.

Bagaimana Cara Mengahargai Tim Anda Agar Mereka Bekerja Lebih Baik

Imbalan yang akan Anda dapatkan sebagai pemilik bisnis yang memiliki tim yang antusias dan termotivasi untuk mengembangkan bisnis untuk Anda, akan jauh bisa lebih besar daripada biaya sesungguhnya yang ditanggung oleh perusahaan.
Ini adalah fakta, bahwa semua orang akan merasa senang, bila mereka dihargai atas  kerja mereka. Hal ini membuat mereka merasa nyaman terhadap dirinya. Di tempat kerja, telah ditemukan bahwa motivator utama kinerja karyawan adalah pengakuan dari pekerjaan yang dilakukan dengan baik,  dan orang lebih suka bekerja untuk atasan yang mengakui usaha mereka daripada yang hanya memberikan umpan balik ketika mereka telah melakukan sesuatu yang salah!
Reaksi pemilik bisnis mengenai hal ini mungkin mereka berkata, bahwa mereka tidak punya waktu atau tidak mampu untuk memberikan penghargaan kepada staf mereka yang telah melakukan berbagai pekerjaan mereka – dan lagipula, mereka telah dibayar untuk itu ! Tetapi imbalan yang akan Anda dapatkan sebagai pemilik bisnis yang memiliki tim yang antusias dan termotivasi untuk mengembangkan bisnis untuk Anda, akan jauh bisa lebih besar daripada biaya sesungguhnya yang ditanggung oleh perusahaan.
Dalam bukunya, “1001 Ways to Reward Employees”, Bob Nelson memberikan banyak ide skema reward yang digunakan oleh berbagai perusahaan untuk memotivasi dan me-reward staf mereka. Dan, seperti yang dikatakannya, uang bukanlah segalanya – Reward bisa saja tidak mahal atau bahkan gratis, namun demikian memiliki dampak yang besar.  Reward tersebut harus memiliki arti bagi si karyawan yang bersangkutan dan sistem harus dianggap adil dan tidak bias – memberikan reward kepada karyawan yang sama setiap kali akan memberi dampak yang kurang baik kepada karyawan lainnya.
Sistem penghargaan karyawan Anda bisa mulai dari yang sangat sederhana hingga ke yang lebih formal atau terstruktur – tergantung pada apa yang dapat dijalankan di bisnis Anda dan anggaran Anda.
Berikut adalah contoh yang sederhana tanpa biaya, yang dapat Anda implementasikan sekarang di bisnis Anda – cukup ucapkan terima kasih secara pribadi kepada karyawan Anda, karena telah melakukan pekerjaan dengan baik! Mengambil waktu untuk memberikan pujian yang tulus bisa sangat memotivasi staf Anda. Jelas hal ini akan kehilangan dampaknya jika dilakukan setiap hari, tapi menangkap hal-hal yang dilakuan orang dengan baik dan mengakuinya adalah cara yang baik untuk memulai.
Dengan alokasi anggaran kecil, Anda dapat mengimplementasikan suatu sistem reward yang lebih nyata untuk mendorong staf, dan ini bisa secara spontan, atau lebih terstruktur. Contoh dari reward dengan biaya rendah adalah Anda bisa menggunakan note  terima kasih, voucher, istirahat makan siang yang lebih lama, atau kue. Dengan mengetahui apa yang memotivasi orang, Anda dapat menerapkan sistem yang benar-benar akan membuat tim Anda merasa lebih dihargai.
Jika Anda memiliki anggaran yang lebih besar, team event juga merupakan cara yang baik untuk membuat staf Anda merasa dihargai dan lebih saling bekerjasama. Ini bisa dengan membawa mereka keluar untuk makan siang sebagai ucapan terima kasih. Hanya ingat Anda tidak bisa menyenangkan semua orang setiap saat, maka cobalah lebih bervariasi dan jangan marah jika tidak semuanya datang!
Sesuatu yang kebanyakan orang hargai adalah waktu istirahat – memberi staf hari libur, atau mengijinkan mereka untuk meninggalkan pekerjaan satu jam lebih awal pada hari Jumat sore atau jika mereka telah menyelesaikan pekerjaan mereka sebelum batas waktu yang ditetapkan adalah penghargaan yang besar dan sangat memotivasi, meskipun jelas ini akan ada implikasi bagi bisnis, yang perlu dikelola.Anda juga dapat menempatkan sebuah sistem yang sangat sistem yang lebih formal atas pengakuan dan penghargaan terkait dengan gaji, bonus dan promosi, tapi jelas ini akan lebih banyak pekerjaan, manajemen dan monitoring yang efektif dan juga akan lebih memiliki dampak terhadap finansial. Agar sistem tersebut efektif, maka sistem harus transparan dan adil kepada karyawan.
Menghubungkan gaji dan bonus untuk kinerja diperlukan definisi yang jelas tentang peran kerja pada tiap tingkat dan pembuatan KPI terhadap indikator apa yang akan digunakan untuk mengukur performa. Insentif keuangan bagi karyawan bisa seperti berikut ini:
  • Mengambil tanggung jawab lebih – promosi ke tingkat berikutnya, atau  tugas tambahan  telah dilakukan tanpa mengurangi kinerja terhadap perannya  yang ada sekarang
  • Lama bekerja di perusahaan  - menaikkan gaji atau tambahan hak cuti tahunan, berdasarkan sudah berapa lama ia di perusahaan, dan selama anggota staf tersebut setidaknya telah bekerja memenuhi standar.
  • Bonus sehubungan dengan kinerja – ini bisa menjadi suatu tantangan karena membutuhkan kejelasan yang lebih jauh dalam definisi, dan kepastian dalam pengukuran hingga bisa diterima sebagai ‘adil’ sehingga mendorong semangat semua staf. Bonus diberikan berdasarkan pencapaian atau melewati goal /KPI, baik secara individual atau tim, dan mereka telah bekerja sangat baik, dan Anda memiliki goal setiap kuartal dan prosedur penilaian.
  • Bayaran terkait dengan kinerja – seluruh tim mendapatkan benefit dari kinerja secara keseluruhan yang berada di atas target yang ditentukan(misalnya penjualan melebihi 100juta, atau profit lebih dari 30 juta)  Ini adalah pilihan lebih mudah dalam secara administratif dibandingkan  bonus secara individu, karena menghindari memberikan skor per individu.
Nah, sekarang kita sudah  memiliki beberapa ide untuk sistem penghargaan  yang akan membantu Anda untuk menarik, mempertahankan, dan memotivasi tim yang hebat, yang akan membantu Anda untuk menjalankan bisnis Anda ke depan. Sistem yang Anda pilih dapat sebagai individu atau  sebagai bisnis. Tidak perlu biaya mahal dan dengan sedikit imajinasi, dapat memberikan banyak kesenangan di tempat kerja. Jadi, pastikan Anda menilai aset  terbaik Anda, staf Anda dan mengambil tindakan sekarang untuk menunjukkan kepada mereka bahwa Anda menghargai mereka!

http://actioncoachsouthjakarta.wordpress.com/

Fakta Penting Tentang Pelanggan

5 Fakta Penting Tentang Pelanggan

5 FAKTA PENTING TENTANG PELANGGAN
Hanya mengucapkan terima kasih kepada klien Anda, bahkan dengan telepon untuk sekedar mengucapkan “terima kasih,” akan meningkatkan bisnis Anda  sebanyak 17%.
Fakta Pelanggan 1
Rata-rata sebuah perusahaan kehilangan 50% pelanggannya setiap 5 tahun sekali. Fakta lain yang sejalan dengan fakta ini adalah biaya untuk menggantikan mereka biasanya bisa 6-7 kali lebih mahal! Dan ini berarti, bahwa Anda mendapatkan manfaat 600% sampai 700% lebih besar untuk uang Anda dengan berinvestasi dalam mempertahankan dan melakukan pemasaran untuk pelanggan Anda yang sekarang daripada mencari pelanggan baru.
Pertanyaan – Berapa banyak Anda berinvestasi saat ini untuk menjaga pelanggan Anda yang sekarang berbanding dengan berapa banyak Anda berinvestasi untuk memperoleh pelanggan baru?
Fakta Pelanggan 2
Untuk setiap bulan bila Anda tidak menghubungi atau berkomunikasi dengan klien Anda, Anda kehilangan 10% dari pengaruh Anda dengan klien tersebut. Itu berarti, bahwa Anda harus berkomunikasi dengan klien Anda setiap bulan, bagaimana pun juga.
Pertanyaan – Berapa banyak Anda bersedia untuk berinvestasi untuk TIDAK kehilangan 10% dari pengaruh Anda dengan klien Anda setiap bulan?
Fakta Pelanggan 3
82% dari seluruh pemilik rumah tidak bisa menyebutkan nama agen real estate mereka, jika mereka membeli rumah mereka lebih dari dua tahun yang lalu. Bayangkan banyaknya penjualan yang hilang! Itu karena mereka tidak pernah mempertahankan hubungan pribadi dengan klien mereka. Dan saya yakin Anda akan setuju, bahwa ini berlaku untuk di banyak bisnis, tidak hanya di real estate saja.
Jadi … Strategi apa yang Anda miliki untuk memastikan Anda mempertahankan hubungan PRIBADI dengan klien Anda? (Pemasaran yang normal tidak cocok disini!)
Berikut adalah kisah yang hebat, yang diceritakan oleh Zig Ziglar. Ini kisah Joe Girard, yang saya rasa pastilah salah satu orang sales terbesar sepanjang masa. Dia jualan mobil. Dan wow, ia benar-benar menjual mobil! Bahkan, dia memegang semua rekor global untuk menjual mobil.
Ini yang dia hasilkan :
Tahun Penjualan
1963 267 mobil/truk
1964 307 mobil/truk
1965 343 mobil/truk
1966 614 mobil
1967 667 mobil
1968 708 mobil
1969 764 mobil
1970 843 mobil
1971 980 mobil
1972 1,208 mobil
1973 1,425 mobil
1974 1,376 mobil
1975 1,360 mobil
1976 lebih dari 1,200 mobil
1977 lebih dari 1,200 mobil
Itu sudah pasti lebih dari sebuah mobil dalam sehari selama lebih dari satu dekade! Bahkan, selama bertahun-tahun, ia menjual LIMA MOBIL SETIAP HARI! tidak ada tim sales yang sebanding dnegan pencapaian ini – mereka semua sales individu. Dan tidak ada “gratisan” – mereka semua benar-benar sales sejati.
Besarnya prestasi ini diluar akal. Joe adalah penjual mobil no satu di Amerika setiap tahun dari 1967-1977.
Apa rahasianya? Well, ada banyak alasan untuk keberhasilannya, tetapi di sini adalah salah satu yang mungkin ingin Anda renungkan.
Setiap bulan Joe mengirim kartu ucapan melalui pos untuk SETIAP pelanggannya. Pelanggannya lama-kelamaan menganggapnya seperti sebagai bagian dari keluarga.
Ini mengarah kepada pertanyaan : Apakah klien Anda berpikir Anda sebagai teman dekat atau anggota keluarga?
Fakta Pelanggan 4
Hanya mengucapkan terima kasih kepada klien Anda, bahkan dengan telepon untuk sekedar mengucapkan “terima kasih,” akan meningkatkan bisnis Anda  sebanyak 17%.
Sekedar melakukan beberapa aritmatika mental …. berapakah 17% dari laba Anda saat ini?
Sekarang tanyakan pada diri sendiri beharga tidak untuk mengucapkan terima kasih?
Yang penting di sini adalah, bahwa dalam hubungan seperti ini, Anda seharusnya tidak “menjual.”
Ini bukan tentang penjualan. Ini adalah tentang hubungan.
Jadi … beberapa pertanyaan lagi
Seberapa sering Anda mengucapkan “terima kasih?”
Seberapa sering seharusnya Anda mengatakan “terima kasih?”
Fakta Pelanggan 5
Sesuatu yang lama tapi menarik … Peningkatan 5% pada loyalitas pelanggan akan menghasilkan 20% -80% pada laba Anda
Ada banyak penelitian mengenai hal yang satu ini!
pertanyaan terakhir
Apa yang bisa Anda lakukan dengan kenaikan 20% – 80% laba Anda?

5 LANGKAH UNTUK PENJUALAN YANG BERHASIL

5 Langkah untuk Penjualan Yang Berhasil
Lakukan apa yang paling Anda takutkan, dan Anda akan memiliki hasil yang paling Anda inginkan
Mengikuti lima langkah untuk penjualan yang sukses dari ActionCOACH’s, dapat membantu sales menghindari puncak dan lembah penjualan yang dialami oleh orang sales pada umumnya. Oleh karena itu, membangun sistem penjualan individu, seperti yang dijelaskan di bawah ini akan menjamin hasil yang baik untuk setiap bisnis:
Goals
Dalam rangka mencapai hasil yang besar, penting untuk pertama-tama, menetapkan goal-goal  jelas, yang dapat diukur dalam kerangka-waktu yang spesifik. Dalam menetapkan tujuan, penting untuk mempertimbangkan pendapatan individu, gaya hidup dan kebutuhan seseorang.
Sangat penting untuk pertama-tama mengarah pada peningkatan pendapatan seseorang dari tahun lalu dalam jumlah tertentu, atau, jika seseorang itu baru dalam penjualan, ia harus bertujuan untuk mencapai sedekat mungkin dengan hasil dari top sales di timnya sebisanya.
Prospecting:
Tingkat keberhasilan yang dicapai oleh tenaga sales akan selalu ditentukan oleh jumlah pelanggan yang dihasilkan, dan itu sebagai tambahan dari lalu lintas orang yang lalu lalang di dalam bisnis  atau panggilan telepon yang dihasilkan oleh iklan bisnis.
Akan membantu sekali untuk menempatkan sistem agar secara teratur mendapatkan pelanggan baru dari referal, pelanggan lama, dan sebagainya, dan membangun database pelanggan setia.
Qualifying:
Qualifying adalah faktor yang memiliki dampak terbesar pada manajemen waktu. Seseorang harus menjadi terampil dalam memilah prospek. Stress terbesar dalam karir seseorang akan datang dari bekerja dengan prospek yang tidak kualifait, entah itu seseorang yang menolak untuk membeli pada harga fantastis atau seseorang yang tidak siap, bersedia dan mampu membeli sama sekali.
Sales Process:
Kunci penjualan yang sukses adalah kemampuan untuk membangun hubungan dan kepercayaan dengan setiap pelanggan. Krusial sekali untuk bertemu, menyapa dan membangun hubungan, menawarkan mereka  pakaian, model atau produk dan mendemonstrasikannya ke pelanggan. Orang sales sebaiknya terus mengajukan pertanyaan dan baru kemudian meminta bisnis dari mereka.
Dia sebaiknya menjual manfaat dari produknya, berbicara dalam modalitas bahasa calon pelanggan. Misalnya, ketika berbicara tentang mesin mobil kepada orang auditori  akan ideal untuk mengatakan: “Dengarkan mesin itu, suaranya luar bisa bukan?” atau kepada orang visual akan berguna untuk mengatakan, “Anda lihat bagaimana smoothnya mesin itu?”

Follow-up:
Ini adalah langkah pertama untuk penjualan berikutnya ke  pelanggan Anda, atau untuk memperoleh referal dari mereka. Pertama surat terima kasih, lalu follow up setelah tujuh hari,  diikuti dengan sebuah telpon setidaknya setiap sembilan hari. Ini akan memastikan aliran referal yang stabil.
Pepatah, “Lakukan apa yang paling Anda takutkan, dan Anda akan memiliki hasil yang paling Anda inginkan,” mengatakan segalanya.

Berapa Banyak Lagi Anda Bersedia Kehilangan Pelanggan?

Berapa Banyak Lagi Anda Bersedia Kehilangan Pelanggan
Menurut majalah Harvard Business Review, 67 persen dari para pelanggan yang mencoba supplier baru berkomentar bahwa mereka lebih puas dengan supplier sebelumnya! Secara rata-rata, sebagian besar perusahaan Amerika kehilangan setengah dari pelanggan mereka setiap 5 tahun. Lalu mengapa pelanggan yang merasa terpuaskan, berhenti melakukan bisnis dengan Anda?
Hm, coba pertimbangkan hal berikut – “Pelanggan pergi kemana mereka diinginkan dan menetap dimana mereka dihargai.”Dari pengamatan dan riset, biaya yg dibutuhkan untuk mendapatkan pelanggan baru 6x lipat lebih tinggi daripada meningkatkan penjualan dari pelanggan yg sudah ada. Kehilangan pelanggan dapat mempengaruhi reputasi perusahaan, kredibilitas, referal-referal, penjualan dan keuntungan Anda secara drastis.
Tujuh Cara untuk Mendapatkan Kembali Pelanggan Berharga Anda :
  1. Jangan pernah beranggapan bahwa Anda tahu hal yang diinginkan pelanggan – tanya mereka! Survei-survei ke pelanggan adalah suatu cara yang sangat baik untuk memahami kebutuhan mereka dan menemukan cara-cara inovatif untuk memberikan solusi atas berbagai masalah mereka atau bahkan hingga melebihi harapan-harapan mereka.
  2. Ukur dan berikanlah suatu nilai tinggi terhadap kepuasan pelanggan. Jika kepuasan pelanggan sungguh-sungguh sebuah prioritas di dalam bisnis Anda, tunjukan hal tersebut pada tim Anda. Kembangkan suatu metode untuk mengukurnya, buat berbagai target untuk perbaikan dan berikan penghargaan kepada tim Anda, bila target tersebut tercapai.
  3. Ketika Anda memperkerjakan orang untuk berinteraksi dengan pelanggan-pelanggan Anda, pastikan mereka memiliki berbagai kecakapan pelayanan pelanggan yang baik, seperti empati, fleksibilitas, dan kecakapan komunikasi verbal. Setiap kontak pelanggan dengan tim Anda adalah sebuah kesempatan untuk meningkatakan atau menghancurkan reputasi Anda.
  4. Ucapkanlah terima kasih. Hal ini terdengar lumrah tetapi coba pikirkan ini. Kapan terakhir kali Anda menerima sebuah catatan kecil, tanda ucapan terima kasih dari sebuah perusahaan partner bisnis Anda. Strategi sederhana ini dapat benar-berna memberikan sebuah dampak, dan menggambarkan banyak tentang perusahaan Anda dan nilai yang Anda tempatkan diatas pelanggan-pelanggan Anda.
  5. Teruslah berhubungan dengan pelanggan-pelanggan Anda – dengan telpon, surat atau email. Meskipun frekuensinya boleh bervariasi, namun setidaknya setiap pelanggan dikontak sekali setiap tiga bulan.
  6. Buatlah pelanggan-pelanggan berharga merasa lebih dihargai dibandingkan dengan yang bukan pelanggan atau prospek. Meski pelanggan baru sangat vital untuk pertumbuhan, tetapi pastikan juga pelanggan yang sekarang mendapatkan perlakuan VIP, misalnya dengan berbagai program, penawaran atau promo yang diperuntukkan hanya bagi pelanggan yang sudah ada.
  7. Carilah kesempatan untuk menjual berbagai macam produk atau jasa kepada pelanggan yang sudah ada – untuk menciptakan persepsi sebagai one-stop solution supplier. Penelitian menunjukkan bahwa hal ini membangun loyalitas dan retensi. Cara ini juga merupakan sebuah cara yang hebat untuk meningkatkan pendapatan dan keuntungan!
Terakhir, buatlah pelayanan pelanggan sebagai tanggung jawab dari semua orang – terutama di sebuah bisnis kecil yang anggota timnya menggunakan banyak “topi”. Latih tim Anda dalam hal pelayanan pelanggan. Mulai dari resepsionis hingga tukang kirim, tim Anda akan memberikan sebuah kesan kepada pelanggan. Apa kesan yang mereka timbulkan, itu tergantung Anda.

http://actioncoachsouthjakarta.wordpress.com

Uji dan Ukur Bisnis Anda dan Hidup Anda

Uji dan Ukur Bisnis Anda.. dan Hidup Anda
Salah satu sistem dasar dari sistem ActionCOACH adalah keyakinan pada kekuatan uji dan ukur. Seharusnya tak ada sebuah bisnis manapun yang melakukan sebuah proyek atau kampanye tanpa membuat sebuah proses uji dan ukur keberhasilan.
English Article : Test and Measure Your Business… and Your Life

Namun, dalam kehidupan pribadi kita, kita selalu gagal untuk menguji dan mengukur.
Misalnya, kita pergi tidur dan ketika bangun kita menganggap sudah cukup beristirahat, padahal kita masih merasa agak kurang fit. Kita pergi ke gym dan menganggap kita sudah cukup latihan untuk membakar kalori yang diperlukan untuk tetap bugar, tanpa memiliki data yang nyata untuk membuktikan, selain dari perasaan saja.
Dalam situasi ini, kita berharap tindakan kita akan mengarah pada hasil yang diinginkan, namun kita sekedar percaya saja untuk sampai ke sana, sama halnya para pengusaha yang menghabiskan uang untuk iklan, tanpa menguji dan mengukur efektivitas kampanye.
Tapi, berkat beberapa kemajuan luar biasa dalam dunia teknologi dan berkat usaha beberapa pengusaha, telah tiba waktunya bagi kita untuk dapat menguji dan mengukur hampir apa pun yang kita lakukan, kemudian menggunakan data tersebut untuk merancang program yang lebih baik atau situasi, untuk kita manfaatkan.
Saat ini ada jam alarm yang akan mengukur pola tidur Anda untuk memberikan gambaran yang lebih baik berapa lama Anda harus tidur dan kapan Anda harus bangun. Ada aplikasi smartphone yang akan mengukur kebiasaan belanja Anda dan melakukan penganggaran untuk Anda. Bahkan ada sistem yang memungkinkan Anda untuk mengukur kebahagiaan Anda di berbagai waktu di hari yang sama dengan berbagai orang dalam hidup Anda.
Ada begitu banyak alat tersedia yang mungkin kelihatannya terlalu banyak, tetapi alat-alat ini dapat membantu siapa pun untuk menggunakan sumber daya mereka dengan lebih baik dan menciptakan hidup yang lebih bahagia dan lebih berlimpah.
Itulah tujuan ketika kami melakukan uji dan ukur bersama klien kami dan, tidak diragukan lagi, pengujian dan pengukuran, dengan bantuan alat-alat yang tersedia hari ini, secara positif dapat mempengaruhi kepribadian Anda juga.

7 Anak Tangga dalam Tangga Kesetiaan Pelanggan

7 Anak Tangga dalam Tangga Kesetiaan Pelanggan
Tujuan dari Marketing di dalam bisnis adalah untuk mengurangi Acquisition Cost dan meningkatkan Lifetime Value. Kita akan membahas tentang Acquisition Cost pada diskusi selanjutnya dan sekarang berfokus pada cara untuk membangun Lifetime Value pelanggan Anda.
Ada dua aspek untuk meningkatkan nilai dari marketing Anda, yang nantinya akan menghasilkan profit bagi bisnis. Apakah dua sisi dari marketing ini? Secara singkat, mereka adalah Acquisition Cost dan Lifetime Value. 
Tujuan dari Marketing di dalam bisnis adalah untuk mengurangi Acquisition Cost dan meningkatkan Lifetime Value. Kita akan membahas tentang Acquisition Cost pada diskusi selanjutnya dan sekarang berfokus pada cara untuk membangun Lifetime Value pelanggan Anda.
Berdasarkan pengetahuan, bahwa untuk mendapatkan pelanggan baru itu 6x lebih mahal dibandingkan menjual produk dan jasa pada pelanggan yang sudah ada. ActionCOACH telah menciptakan sebuah sistem untuk membangun kesetiaan pelanggan. Konsep yang dibahas di dalam buku. “Instant Repeat Business,” adalah menciptakan lifetime value menggunakan Tangga Kesetiaan :
Raving Fan
Advocate
Member
Customer
Shopper
Prospect
Suspect
Konsepnya adalah mengkategorikan setiap nama dalam database prospek dan pelanggan ke dalam level-level ini berdasarkan kesetiaan mereka pada bisnis Anda.
Anda mulai dengan SUSPECTS adalah orang-orang yang sesuai dengan definisi target market Anda.  Setiap nama yang Anda dapatkan melalui usaha merketing yang sesuai dengan kriteria, berada pada level SUSPECT
Sekali seorang SUSPECT tertarik dengan produk atau jasa dan menanyakan informasi mengenainya, maka dia naik ke level PROSPECT.
Berikut, seorang SHOPPER adalah seseorang yang membeli satu kali dari Anda, tetapi belum pasti, apakah selanjutnya dia akan berbisnis dengan Anda lagi.
Jika orang itu membeli dari sekali , maka SHOPPER itu menjadi CUSTOMER.
Setelah CUSTOMER menjadi pembeli konsisten dari produk dan jasa Anda, anda dapat mulai menawarkan insentif dan hak istimewa kepada mereka agar mereka dapat menjadi MEMBERS, dan mereka tidak lagi melihat ke lain tempat untuk melihat produk dan jasa yang sejenis.
MEMBERS melakukan bisnis dengan Anda karena hubungan dan kepercayaan yang telah Anda kembangkan.
Seorang ADVOCATE adalah seorang MEMBERS yang mulai menjual untuk Anda melalui testimonial dan referral.
Seorang ADVOCATE menjadi seorang RAVING FAN ketika dia tidak dapat berhenti menjual untuk Anda. Setiap kali seorang RAVING FAN berada di sebuah komunitas dia akan mempromosikan Anda ke setiap orang tentang betapa bagusnya Anda.
Sekarang adalah beberapa pertanyaan penting : seberapa banyak RAVING FANS yang anda miliki di database pelanggan Anda? Apa yang akan terjadi kepada bisnis Anda jika Anda menggerakkan semua orang di database naik satu level.
Profit yang luar biasa tidak terjadi dengan membawa lebih banyak SUSPECT dan PROSPECT ke database Anda, tetapi lebih ke memindahkan MEMBERS menjadi ADVOCATES lalu kemudian menjadi RAVING FANS.
Profit yang luar biasa terjadi pada level RAVING FAN. Sebagai tugas, pergilah ke database prospek dan pelanggan Anda untuk menentukan seberapa banyak bisnis yang anda miliki di setiap level. Anda akan menciptakan dunia penuh kesempatan sekali Anda mulai mengimplementasikan strategi-strategi untuk setiap level pada Tangga Kesetiaan.

10 TIPS RENCANA PEMASARAN

10 Tips Rencana Pemasaran
Pengusaha sejati mengetahui bahwa pemasaran sebenarnya bukanlah biaya, melainkan investasi.
Jika Anda bertanya kepada akuntan Anda, mereka akan berkata, bahwa marketing adalah biaya. Sebagian besar perusahaan menganggap marketing sebagai biaya, karena mereka terus-menerus mengeluarkan cek untuk kampanye pemasaran mereka, tanpa melihat hasil yang kembali.
Pengusaha sejati mengetahui bahwa pemasaran sebenarnya bukanlah biaya, melainkan investasi. Disebut investasi karena untuk setiap uang yang keluar, seharusnya lebih banyak lagi uang yang masuk ke dalam bisnis.
Lalu mengapa hal ini berlaku bagi beberapa bisnis dan tidak bagi yang lain? Di bawah ini adalah 10 tips tentang bagaimana mengubah mindset marketing Anda dari yang berkata BIAYA menjadi INVESTASI. Dengan mengikuti langkah-langkah dasar ini Anda akan mengubah cara pikir Anda tentang pemasaran selamanya.
  1. Luangkan waktu lebih banyak untuk menghasilkan pemasukan daripada sekedar mengurangi biaya.
    Saya tahu bahwa banyak bisnis yang menghabiskan seluruh waktu mereka hanya untuk mencoba mengurangi biaya agar hasil akhirnya ketemu. Ini memang merupakan aspek penting dari bisnis yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Namun, orang bijak pernah mengajari saya, bahwa jika Anda memotong biaya Anda hingga ke titik minimum untuk membuat bisnis Anda terus berjalan, kemungkinan ini hanya akan dapat menambah bottom line Anda 10-20%, tapi jika Anda berfokus pada peningkatan pemasukan, dampak ke bottom line Anda hampir tidak ada batasnya.
  2. Gunakan 50% dari waktu, usaha dan investasi Anda ke distribusi dan yang tidak kalah penting lagi adalah 50% lainnya ke penjualan dan pemasaran.
    Sebagian besar perusahaan menghabiskan sekitar 90% dari waktu mereka untuk memasukkan produk atau layanan mereka ke pasar untuk memenuhi kebutuhan pelanggan mereka, meninggalkan hanya 10% dari waktu mereka untuk penjualan dan pemasaran. Ini dikarena mereka bekerja di zona nyaman, sebab ini adalah keahlian mereka dan yang sangat mereka pahami. Untuk menghasilkan uang dalam bisnis apapun, fokuskan 50% dari waktu Anda untuk distribusi dan 50% sisanya pada penjualan dan pemasaran.
  3. Pemasaran merupakan investasi bila Anda mengukur dan menguji hasilnya.
    Ketika saya bertanya kepada pemilik bisnis apakah mereka tahu dari mana asal leads mereka, biasanya mereka menjawab, “Ya, kami bertanya kepada setiap pelanggan tentang darimana mereka mendengar tentang kami”. Saya kemudian merespon dengan mengatakan, “Itu bagus, dapatkah saya melihat datanya? ” Mereka kemudian memberitahu saya bahwa mereka hanya memiliki informasi itu di kepala mereka. Tidaklah mungkin untuk mengukur secara akurat informasi yang ada di kepala Anda. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang media apa, headline, dan penawaran yang bekerja Anda harus tidak hanya saja bertanya, “Bagaimana Anda mengetahui tentang kami? “, melainkan juga harus mencatat hasilnya.
  4. Membeli pelanggan adalah investasi maka tetapkanlah anggaran pemasaran Anda berdasarkan biaya akuisisi Anda.
    Ketika Anda mulai memahami bahwa pemasaran adalah tentang “membeli pelanggan” Anda mulai mengubah cara Anda melihat iklan dan pemasaran Anda. Jika Anda memahami biaya akuisisi pelanggan Anda, maka Anda dapat mulai membuat anggaran pemasaran yang tidak terbatas dan membeli pelanggan sebanyak yang Anda inginkan. Konsep ini sederhana, Anda habiskan $ 1000 pada iklan,dan Anda mendapatkan 50 panggilan telepon, maka Anda membayar $ 20 per leads. Sekarang jika Anda closing 20% atau 1 dari 5 leads, berarti Anda membayar $100 (5x $ 20) per penjualan. Sekarang, jika produk Anda terjual dengan harga $ 200, Anda baru saja mendapatkan $ 1000 (50 panggilan x 20% closing x $ 200 minus iklan $ 1.000). Satu-satunya pertanyaan yang tersisa adalah, apakah saya menghasilkan lebih banyak uang per pelanggan dibandingkan biaya akuisisi?
  5. Jangan mengejar market share, kejarlah wallet share.
    Dalam dunia bisnis saat ini, jika Anda adalah usaha kecil atau menengah dan Anda berfokus hanya pada pangsa pasar Anda hanya mengejar ekor Anda. Ketika Anda mengejar market share, ini berdasarkan pada asumsi bahwa Anda sedang membeli produk atau layanan dan kemudian memutarnya, dengan menjualnya kepada pelanggan Anda. Namun, jika pola pikir Anda sekarang adalah membeli pelanggan Anda, sekarang Anda berfokus pada berapa banyak $, berapa kali, dan untuk berapa lama Anda bisa menjual kembali kepada setiap pelanggan. Kita sedang bergerak dari fokus pada produk ke fokus pada pelanggan. Kuncinya di sini adalah loyalitas pelanggan. Selalu ingat, bahwa menjual kepada pelanggan lama lebih menguntungkan daripada ke pelanggan baru.
  6. Bangunlah pandangan jangka panjang dari nilai pelanggan Anda dan lifetime value mereka.
    Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa lebih menguntungkan menjual kepada pelanggan lama daripada yang baru. Berapa banyak $ yang pelanggan Anda rata-rata habiskan selama hidupnya? Dengan membentuk satu pandangan jangan panjang akan nilai pelanggan Anda, Anda dapat mulai menghargai betapa penting dan efek dari layanan pelanggan yang baik dan betapa besar biaya layanan pelanggan yang buruk bagi bisnis Anda.
  7. Selalu mengarah pada pengurangan biaya akuisisi Anda dan tingkatkan lifetime value pelanggan Anda.
    Jika kita kembali ke contoh kita di atas, biaya akuisisi kita adalah $ 100. Sekarang, jika produk kami dijual seharga $ 100 bukan $ 200, kita hanya akan break even. Keberhasilan kampanye harus berdasarkan nilai jangka panjang pelanggan. Jika rata-rata pelanggan kita membeli secara rata-rata 2x per bulan, berarti kita akan menghasilakn $ 200 per bulan dari klien ini. Tujuan kita sekarang adalah untuk terus mengukur dan menguji untuk mengurangi biaya akuisisi, baik dengan membuat promosi kita untuk menghasilkan lebih banyak leads atau dengan meningkatkan tingkat konversi kita dalam penjualan. Kedua, kita perlu menerapkan strategi untuk membuat pelanggan kita membeli lebih sering dari kita dan mempersingkat jarak waktu antara setiap pembelian.
  8. Kita berada pada Bisnis Laba.
    Anda harus menentukan harga jual yang benar untuk produk dan layanan Anda . Jika tidak, Anda akan menjual diri Anda ke dalam kebangkrutan. Selain itu, hentikan semua iklan yang tidak bekerja. Fokus pada mengurangi biaya akuisisi dari pengiklanan yang bekerja.
  9. Ukur dan test dan semuanya.
    Ini merupakan strategi sederhana namun paling sering diabaikan dalam bisnis. Secara gamblang, jika Anda tidak dapat mengukurnya Anda tidak dapat memperbaikinya.
  10. Marketing adalah Matematika!
    Dengan menggunakan rumus sederhana, yang kita bahas di atas Anda akan mengubah pemasaran Anda dari biaya menjadi investasi.
http://actioncoachsouthjakarta.wordpress.com/

APAKAH YANG MENENTUKAN KUALITAS HIDUP?



Apakah yang menentukan kualitas hidup seseorang
Nasib itu terdiri dari 2 unsur yaitu Persiapan (99%) + Kesempatan (1%). Silahkan perdebatkan mengenai tingkat persentasinya, tapi yang pasti, orang yang memiliki persiapan yang lebih baik akan selalu mendapat nasib yang lebih baik.
Dalam kehidupan, semua orang memiliki taraf kualitas hidup yang berbeda-beda, dari yang hidup pas-pasan sampai hingga yang berkelimpahan baik secara  materi maupun rohani.
Apakah sebenarnya yang menentukan kualitas hidup kita? Apakah sesuatu yang klise yang disebut NASIB? Apakah nasib Anda sudah ditentukan atau sudah diatur dari sananya?
Nasib itu terdiri dari 2 unsur yaitu Persiapan (99%) + Kesempatan (1%). Silahkan perdebatkan mengenai tingkat persentasinya, tapi yang pasti, orang yang memiliki persiapan yang lebih baik akan selalu mendapat nasib yang lebih baik, demikian tingkat kualitas hidupnya juga jadi lebih baik. Mari Kita kupas faktor yang menentukan kualitas hidup seseorang.
Kualitas hidup ditentukan oleh kualitas hasil yang dicapai
Hanya dengan mencapai hasil yang diinginkan seorang bisa mencapai kualitas hidup yang diinginkan. Jadi sangat penting kita menentukan GOAL = Hasil yang akan kita capai, tanpa Goal, kita tidak mengetahui apa yang kita capai itu sesuai dengan apa yang kita inginkan atau tidak. Banyak dan sering kita temui, bahwa sebagai pengusaha pun mereka tidak atau belum menentukan Goalnya, akhirnya mereka terjebak dalam konsep pokoknya kerja keras biar usahanya jalan, entah hasilnya bagaimana ya baru dipikirkan kemudian.
Kualitas hasil ditentukan oleh kualitas action yang kita lakukan
Implementasi yang berkualitas adalah melakukan Action yang telah direncakan pada waktu yang tepat, sering bila Action walaupun sudah benar, namun terlambat dilakukan entah disebabkan oleh keragu-raguan, kurang siap, dsb, maka hasilnya juga bisa sangat berbeda, karena pada dasarnya pasar dan sekeliling kita berubah terus dari waktu ke waktu.
Kualitas action ditentukan oleh kualitas pengambilan keputusan
Tentu… karena action kita ditentukan oleh pengambilan keputusan, maka keputusan yang salah, bukan hasil bagus yang diperoleh malah sebaliknya. Oleh sebab itu di zaman sekarang posisi strategic planning sangat menentukan hasil perusahaan dan keputusan pun jarang diambil oleh seorang diri, melainkan oleh sekelompok orang pilihan
Kualitas pengambilan keputusan ditentukan oleh kualitas pertanyaan yang diajukan
Keputusan yang diambil pastilah merupakan alternatif yang paling baik di saat itu, dan untuk memunculkan alternatif yang paling baik, perlu diuji lewat pertanyaan-pertanyaan kritis yang membangun, sehingga pertanyaan yang berkualitas sangat diperlukan untuk melahirkan suatu keputusan yang berkualitas pula.
Kualitas pertanyaan muncul dari kualitas kepercayaan atau mimpi yang dimiliki
Bila perusahaan tidak dilandasi kepercayaan, visi, misi, kultur yang berkualitas, maka akan sulit melahirkan suatu lingkungan yang bisa melontarkan pertanyaan kritis yang berkualitas, kebanyakan malah muncul suara ABS (asal bapak senang) saja.
Kualitas kepercayaan & mimpi ditentukan oleh kualitas pengetahuan & pendidikan yang dimiliki
Seorang pemimpin tidak akan memiliki visi, misi dan kultur yang berkualitas, apabila dia sendiri tidak memiliki pengetahuan dan pendidikan yang berkualitas. Hanya pemimpin yang  berdasarkan pengetahuan yang baiklah akan memunculkan visi, misi, dan kultur yang baik untuk perusahaan tersebut.
Kualitas pengetahuan ditentukan oleh kualitas sang pembimbing atau guru
Dengan mentor atau guru yang berkualitas, yang terus memberi inspirasi, dorongan, tekanan bagi si pemimpin untuk terus belajar dan mencari terobosan baru, niscaya sang pemimpin bisa mencapai kemampuan maksimumnya dalam berkembang dan terus belajar menambah pengetahuan yang diperlukan untuk memimpin perusahaan tersebut.
Salam FUNTASTIC!
- 0-
Jika Anda membutuhkan bimbingan seorang COACH untuk mengembangkan bisnis Anda, membangun bisnis hingga dapat berjalan autopilot, meningkatkan profit, membuat sistem, membangun tim, hubungilah 021 2567 5775. Sistem ActionCOACH telah teruji di berbagai negara dan di berbagai bidang usaha dan kami juga memberikan garansi untuk memberikan jaminan kepuasan bagi Anda.
Ikuti seminar dan workshop kami untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian Anda dalam memajukan bisnis Anda. Klik disini untuk mengetahui event-event yang akan berlangsung.
Kunjungi dan klik “like” di facebook page kami :  http://www.facebook.com/actioncoachjakseldan dapatkan tips-tips singkat seputar bisnis.
Coach Cahyadi Kurniawan
Cahyadi Kurniawan Business Coach ActionCOACH

ASYIK MENGEJAR BUNTUT

Dalam saat ini, seolah-olah kesibukan sama dengan produktifitas.  Asal sibuk, banyak meeting, banyak orang yang ditemui, banyak ngetik email… artinya produktif.
Saya sangat suka bermain dengan anjing karena lucu, friendly, dan seru.  Anjing saya suka bermain sendiri apalagi kalau kita semua sibuk dengan kegiatan kita masing2.  Bahkan ada suatu saat dimana dia mengejar buntutnya sendiri.  Lucu deh!  Dia tengok dan matanya berbinar melihat adanya buntut.  Seolah2 dia berpikir, “Wah, asyik nih, ada yang dikejar!”  Lalu dia mulai mengejarnya, dan semakin di kejar, semakin si buntut lari daripadanya.  Yah pastilah!!! Namanya juga buntut! Awal-awalnya  dia sangat semangat terus mengejar tapi mulai bingung, “Kok hebat banget nih buntut… larinya kencang juga. Aku mesti lari lebih cepat lagi.”  Dan larilah dia berputar-putar sampai akhirnya terlihat agak pusing.  Akhirnya dia berhenti dan duduk dengan nafas yang “ngos-ngosan.”
Semangat yang luar biasa… tapi strateginya enggak ada!  Saya jadi teringat kalau kita sendiri di bisnis.  Bukannya mau menyamakan pengusaha dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lucu itu, tapi boleh dong kalau ambil analogi!
Ada peluang baru, kita semangat sekali.  Bahkan kadang-kadang kita lupakan semuanya demi mengejar “yang satu ini.”  Penuh harapan dan gairah, kita mengejar dengan cepat… tidak usah ada bisnis plan lah… pokoknya siapa cepat, dia dapat!  Itulah pola pikir kita yang sedang excited.   Dalam saat ini, seolah-olah kesibukan sama dengan produktifitas.  Asal sibuk, banyak meeting, banyak orang yang ditemui, banyak ngetik email… artinya produktif.
Pelan-pelan pekerjaan mulai menumpuk.  Bukan hanya untuk peluang baru kita, tapi juga penumpukan dari pekerjaan kita yang lama yang belum didelegasi dengan baik.  Kita mulai merasa capai dan keletihan dengan semuanya.  Karyawan juga mulai capai, bingung… “kita kerja mau ke mana sih?”  Sepertinya usaha tanpa akhir dengan hasil yang biasa-biasa saja.
Dan pada akhirnya, kita “crash” dan burnout. “Kapok deh ngejar hal yang baru… begini-begini saja sudah cukup deh!  Enggak usah muluk-muluk mau yang gede-gede,” mungkin itu jadi pikiran kita.
Adakah cara lain?  Apakah kesibukan harus terus mengikuti pengusaha?  Seberapa penting sebuah strategi dalam mengarahkan  dan mencapai goal dengan lebih terencana dan efektif?
http://actioncoachsouthjakarta.wordpress.com

Senin, 08 Agustus 2011

Flipper digital magazine media berbagi buat pelajar Indonesia


oleh aksisemangat
August 02, 2011 09:22
Flipper media berbagi ilmu dan pamer karya buat pelajar Indonesia. Ini adalah satu gerakan sosial yang mengajak genersi muda khusunya pelajar sma dan mahasiswa untuk berkarya dan berbagi ilmu lewat media digital magazine sebagai aksi untuk mengganti konten negatif dengan konten yang bertanggung jawab dan full inspirasi.

Kegiatan ini dasarnya adalah keprihatinan akan kurangnya konten-konten yang kreatif dan inspiratif buat siswa sma khususnya di media internet, dan juga keprihatinan akan pelajar yang kurang memperhatikan cita-citanya/ gak punya cita-cita, bila kita ketik anak sma/ anak smp di google hampir halaman pertama full konten porno dari gambar, artikel , hingga video ini sungguh tidaj mendidik, padahal mereka nantinya adalah generasi penerus bangsa yang akan membawa perubahan besar bagi bangsa ini.

Cita -cita dan pengetahuan sangat diperlukan oleh seseorang apalagi pelajar sma untuk membuat peradaban atau berubahan di Indonesia ini. Dengan cita-cita dan tujuan yang jelas seseorang akan menjadi visioner dan bersemangat untuk mengapai cita-citanya, banyak pelajar sma bila ditanya cita-cita mau jadi apa, atau mau bekerja dibidang apa banyak yang bingung malah gak tau, ini sangat bahaya karena dari sisnilah awal mula bangsa menjadi tidak produktif, karena miskinya cita-cita dan harapan, pasrah dengan keadaan.

 Memang Indonesia adalah negara konsumtif yang cukup besar tapi tidak ada kata terlambat untuk satu tidakan positif, mulai dari yang kecil dahulu, mulai dari diri sendiri, dan mulailah sekarang untuk bersama membimbing para pelajar penerus generasi bangsa, penerus calon-calon usia produktif.

Bentuk dari aksi ini adalah bekerjasama dengan komunitas pelajar, osis, mahasiswa , lembaga pendidikan, ketenagakerjaan untuk bersama berlomba mengisi konten konten positif dengan rubrik yang inspiratif, konnsep dari flipper adalah portal/ website dengan konten biografi / inspirasi2 muda, dan artikel cita-cita dan harapan anak indonesia. selain portal akan ada flas download interactive sebagai ajang pamer karya-karya siswa yang bisa di copy paste dan disebarluaskan layaknya viral/virus yang isinya majalah digital inspiratif.

selain itu ada pengembangan ke arah aplikasi phone smart phone karena hampir 60% siswa berkoneksi dengan internet melalui handphone, dan sebentar lagi akan datang c-generation atau conecting generation yang melek akan kebutuhan akses internet .

untuk acara of linenya kita akan adakan lomba nulis cita-cita pingin jadi apa dan pingin indonesia seperti apa di kemudian hari, semua tulisan dimasukan ke portal dan yang menang akan diapresiasi , dalam malam awarding night yang melibatkan semua komunitas pelajar di yogyakarta dan indonesia, acara akan diadakan di yogyakarta sebagai kota pelajar, acara pamer karya launching website/blog  bersama, malam penganugrahan, konser amal, aksi tanda tangan bersatunya para pemuda bangsa , Indonesia punya cita-cita,bukan pelajar biasa, ikrar sumpah pemuda, dan kampanye keliling kota jogja dengan komunitas sepeda membawa bendera mengkampanyekan kebangkitan nasional, cita-cita bangsa untuk merdeka , atau menju indonesia 2.0  .

Minggu, 07 Agustus 2011

Di tangan Unilever, kecap Bango melejit dan menjadi momok bagi kecap ABC yang selama ini menggenggam pasar. Perang frontal pun tak terelakkan. Akan berhasilkah Bango melompati ABC?




Berebut Kecap Nomor 1

Oleh : Taufik HidayatDi tangan Unilever, kecap Bango melejit dan menjadi momok bagi kecap ABC yang selama ini menggenggam pasar. Perang frontal pun tak terelakkan. Akan berhasilkah Bango melompati ABC?

Pilihan PT Unilever Indonesia Tbk. mengakusisi merek-merek dari perusahaan yang sudah punya karakter dan potensial dikembangkan ketimbang menelurkan merek sendiri, tampaknya tidak salah. Dengan mengakuisisi, setidak-tidaknya Unilever bisa sedikit berhemat untuk biaya membangun merek. Selain itu, juga mengurangi risiko kegagalan -- beberapa kali Unilever memang gagal mengorbitkan produk baru di kategori makanan dan minuman.


Salah satu merek yang berhasil diakuisisi Unilever adalah kecap Bango. Sebelumnya, kecap Bango merupakan produk lokal (Tangerang) milik perusahaan keluarga di bawah PT Anugerah Indah Pelangi. Sejak pertengahan tahun 2000, di tangan Unilever, penjualan kecap Bango melesat bak meteor. Saking meroketnya penjualan Bango, ditengarai kecap ini telah mengancam posisi kecap ABC yang sekian lama menjadi kecap nomor satu di Tanah Air. "Sejak diambil alih Unilever, kecap Bango memang cukup membuat gerah ABC," ungkap Yadi Budhisetiawan, Direktur Pengelola Force One Konsultan Penjualan dan Distribusi.

Ucapan Yadi itu bukan asal bunyi. Data dari survei merek-merek terbaik yang dilakukan MARS dan SWA menunjukkan hal yang sama. Dari tahun ke tahun kinerja merek kecap Bango terus meningkat. Hal ini berbanding terbalik dengan kecap ABC yang cenderung menurun. Dari sisi awareness (top of mind/TOM Ad), misalnya, tahun 2002 TOM Ad kecap Bango hanya 10,24%, kemudian meningkat menjadi 17,5% (2003), dan meningkat lagi menjadi 24,1% (2004). Bandingkan dengan kecap ABC yang TOM Ad-nya terus menurun dari 69,23% (2002), menjadi 63,2% (2003), dan turun lagi menjadi 62,5% (2004). Hal yang sama terjadi pula pada variabel lain, yaitu TOM Brand, Brand Share dan Satisfaction. Itu sebabnya, Asto Sunu Subroto, Direktur Pengelola MARS, mengatakan, kecap Bango merupakan merek lokal potensial yang harus diwaspadai, karena ia berpeluang menggaet konsumen merek-merek kecap lainnya.

"Kalau ABC tidak melakukan serangan balik terhadap Bango, boleh jadi dalam 1-2 tahun mendatang Bango sudah menyalip ABC," ujar Yadi. Dikatakannya, tangan dingin Unilever telah mengubah cara pemasaran kecap Bango dari tradisional menjadi modern. Kecap Bango yang dulu hanya kuat di Jawa Barat dan Jakarta, kini dibawa menasional oleh Unilever melalui jaringan distribusinya yang dikenal sangat dalam dan merata.

Pendapat Yadi dibenarkan oleh Jahja B. Soenarjo, Chief Consulting Officer Dirextion. Jahja mengatakan, sebelumnya kecap Bango sangat sulit keluar dari Jakarta dan Ja-Bar. Di setiap daerah yang mereka masuki, mereka harus berhadapan dengan pemain lokal yang sudah sangat disukai oleh masyarakat setempat. Belum lagi kesulitan yang mereka hadapi dalam mencari distributor yang kuat di daerah yang akan mereka masuki. Namun, hal itu tidak lagi ditemui semenjak Unilever mengakuisisinya.

Jahja berpendapat, sebenarnya strategi Unilever dalam mengorbitkan Bango merupakan strategi dasar yang selama ini telah mengantarkan kesuksesan bagi produk-produk Unilever lainnya, yaitu push market melalui distribusi yang dalam dan merata, dan pull market melalui promosi yang gencar. "Meski bermain di kategori yang berbeda, Unilever tetap menggunakan pakem yang sama untuk mendongkrak penjualan Bango," ungkapnya.
Unilever memang dikenal sebagai perusahaan yang paling gemar membombardir pasar dengan iklan yang agresif. Berdasarkan pemantauan Nielsen Media Research, pada periode Januari-Juni 2004 saja Unilever telah menggelontorkan Rp 29 miliar untuk kegiatan promosi above the line di berbagai media. Dengan pengeluaran itu, boleh jadi belanja iklan Unilever untuk kecap Bango tahun ini akan meningkat dibanding tahun lalu. Sepanjang 2003 Unilever menghabiskan Rp 36,7 miliar untuk mempromosikan produknya ini di berbagai media.

Selain menggeber promosi above the line, Unilever juga gencar melakukan kegiatan below the line. Salah satunya, kegiatan Piknik ala Bango. Pada kegiatan yang dimeriahkan dengan games dan lucky draw ini, koki yang disiapkan Unilever memeragakan cara memasak berbagai resep makanan yang menggunakan kecap Bango sebagai salah satu bahannya. Piknik ala Bango digelar di 50 kecamatan di 5 kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Makassar. 

Tujuannya tak lain untuk semakin mendekatkan merek kecap Bango kepada masyarakat.
Dengan strategi itu saja, Jahja melanjutkan, Unilever sudah bisa mengganggu benak konsumen yang belum menggunakan kecap Bango. Apalagi, baik iklan maupun kegiatan below the line Unilever juga sangat kreatif, sehingga menggoda konsumen untuk mencoba beralih ke produknya. "Unilever dan P&G adalah produsen yang sangat percaya bahwa kalau mereknya kuat, pasar akan dapat dikuasai dengan lebih mudah," ungkapnya.

Selain berani dalam beriklan, Unilever juga mengandalkan kekuatan distribusinya untuk mengangkat penjualan kecap Bango. Yadi mengatakan, apa yang terjadi pada persaingan antara kecap Bango dan kecap ABC saat ini adalah reinkarnasi persaingan antara baterai ABC dan Eveready beberapa tahun lalu. "Dulu baterai ABC berhasil mencegat Eveready dari kampung kemudian ke perkotaan. Sekarang, kecap Bango menggerogoti kecap ABC mulai dari kota-kota kecil dan menengah."

Yadi menambahkan, dalam mendistribusikan kecap Bango, Unilever seperti tidak ingin head on dengan kecap ABC. Sementara kecap ABC lebih banyak didistribusikan pada grosir makanan, Unilever memilih merangkul grosir-grosir sembako. Demikian juga dengan strategi Unilever dalam merangkul restoran dan pedagang kaki lima yang menjadi salah satu pasar terbesar untuk kategori ini. "Unilever merangkul pedagang atau restoran makanan Indonesia dan internasional, dan mereka menghindari restoran Chinesse karena mereka tahu restoran Chinesse adalah dominasi kecap ABC," katanya.
Menanggapi hal itu, Yadi mengatakan, kini PT Heinz ABC Indonesia selaku produsen kecap ABC kembali menata ulang jalur distribusi produknya. "Saya dengar, Heinz akan menambah jumlah outlet-nya dengan cara merangkul grosir-grosir sembako di berbagai daerah," ujarnya. 

Dijelaskannya, selama ini Heinz lebih mengandalkan grosir makanan yang besar di daerah untuk kemudian memberi kebebasan kepada mereka dalam mendistribusikan kecap ABC hingga ke pelosok. Menurutnya, strategi tersebut ditempuh Heinz karena mereka percaya bahwa permintaan akan produknya masih sangat tinggi, sehingga mereka tidak perlu terlalu repot mendistribusikan produknya ke pelosok-pelosok daerah. "Sekarang kelihatannya mereka mau menangani sendiri pendistribusian produknya hingga ke pelosok," tambahnya.

Untuk itu, Heinz pun menggelar berbagai trade promo baik untuk grosir maupun pedagang atau resto yang menggunakan produknya. Seorang pedagang grosir di Pasar Baru Bekasi mengatakan, sejak setahun lalu kecap ABC selalu menawarkan berbagai hadiah yang menarik kepadanya, dari diskon yang lebih besar hingga barang-barang elektronik, jika mampu mencapai target penjualan yang diharapkan pihak kecap ABC. Diungkapnya, meski masih tetap lebih besar, penjualan kecap ABC belakangan memang cenderung turun. "Kecap Bango dan kecap Nasional sekarang mulai bagus penjualannya."

Demikian juga di gerai modern. Hasil pemantauan SWA di Giant, Bekasi, menunjukkan bahwa kinerja penjualan kecap Bango terus meningkata. Seorang sumber yang enggan disebut namanya mengatakan, penjualan kecap Bango dan kecap ABC kini mulai berimbang. "Kecap ABC memang tetap lebih besar, tapi bedanya tipis," katanya.
Menanggapi hal ini, Yadi mengatakan, Heinz harus meruntuhkan keangkuhannya dengan kembali menggarap grosir pasar basah yang mereka tinggalkan. Selain itu, Heinz juga harus mulai melirik pasar-pasar di luar resto Chinesse yang sudah memiliki loyalitas yang tinggi terhadap produknya. "Dengan kekuatan distribusi yang dimilikinya, Heinz harus berani mengajak Unilever bersaing secara head-to-head. Jangan beri peluang Unilever untuk menghindar dari persaingan langsung," ujarnya.

Selain dalam hal distribusi, persaingan seru juga terjadi dalam hal komunikasi atau iklan. Bahkan, iklan terbaru kecap ABC di televisi jelas-jelas merupakan jawaban terhadap iklan kecap Bango. Iklan kecap Bango menceritakan seorang tetangga yang rela berhujan-hujan demi mengambil kecap pilihannya. Oleh ABC, pesan iklan itu dibalik: seorang tetangga mengirimi makanan yang ternyata kurang memuaskan karena tidak menggunakan kecap favoritnya.
dak seharusnya Heinz membalas iklan kecap Bango. Hal ini menurutnya malah menunjukkan kepanikan Heinz dalam menghadapi serangan kecap Bango. Persaingan ini menurutnya mirip persaingan yang terjadi antara Kacang Garuda dan Dua Kelinci beberapa waktu yang lalu. "Terlalu competitor oriented juga tidak bagus, karena menghabiskan biaya yang besar dan salah-salah malah membuat konsumen bingung," ujarnya.


Melihat strategi ini, Jahja berkomentar, ti
Seharusnya, Jahja menambahkan, Heinz mencoba mengedepankan diferensiasi produk dibanding produk lainnya. "Dia harus keluar dari kerumunan produk kompetitor melalui diferensiasi yang jelas dan berguna bagi konsumen," katanya. Menurut dia, seharusnya Heinz bisa mencontoh upaya kecap Nasional beberapa waktu lalu: keluar dari kerumunan pemain lain, mengedepankan kandungan baru dalam produknya, yaitu iodium. Terbukti, melalui upaya tersebut, penjualan kecap Nasional meningkat cukup tajam. "Harus diingat, saat ini konsumen mulai memperhatikan unsur kesehatan," ujarnya.

Jahja mengatakan, jika Heinz sudah bisa menemukan diferensiasi produknya, hal itu mesti mereka komunikasikan secara agresif kepada konsumen. Meski selama ini kecap ABC konsisten beriklan di TV, pola iklannya cenderung malu-malu. "Belakangan kecap ABC terlihat akan konservatif dalam beriklan," ujarnya. Pendapat Jahja ini didukung data yang diberikan oleh Nielsen Media Research: selama Januari-Juni 2004, Heinz hanya mengeluarkan sekitar 45% dari yang dikeluarkan Unilever, yaitu Rp 13,9 miliar. Padahal, tahun lalu mereka menghabiskan Rp 40,4 miliar untuk mengomunikasikan produknya di berbagai media.

Berbeda dari Jahja dan Yadi, Darmadi Durianto, Chief Operating Officer IBiI Consulting, mengatakan bahwa upaya yang dilakukan Unilever terhadap kecap Bango belum membuahkan hasil yang maksimal. Menurutnya, sangat sulit menggulingkan ABC di kategori kecap. "Kecap ABC adalah first entry di pasar nasional dan brand-nya pun sudah lebih mantap di benak konsumen Indonesia," ujarnya.

Diakui Darmadi, dengan menggeber iklan, kecap Bango akan mengalami pertumbuhan penjualan. Namun, pertumbuhan kecap Bango, menurutnya, didapat dari pertumbuhan pasar yang ada, dan bukan mengambil pasar yang sudah dikuasai kecap ABC. Lagi pula, sebelumnya penjualan kecap Bango tidaklah terlalu besar, sehingga pertumbuhan yang mereka peroleh tetap lebih kecil dibanding kecap ABC yang pertumbuhannya jauh lebih kecil. "Meski kecap Bango tumbuh 100% sekalipun, angkanya akan tetap lebih kecil dibanding kecap ABC yang bertumbuh 10%," jelasnya.

Ke depan, menurut Yadi, persaingan antara kecap ABC dan kecap Bango akan semakin seru. Pasalnya, pasar kecap sudah cenderung mature, sehingga tidak ada jalan lain bagi produsen untuk saling merebut pasar kompetitornya. Namun, ia mengingatkan, baik Heinz maupun Unilever tidak bisa memandang sebelah mata pemain di peringkat ketiga, yaitu Indofood. "Indofood sekarang memang jadi macan tidur, tapi kalau terus diganggu, dia akan bangun dan mengaum," katanya tegas.

Menurut Yadi, sangat memungkinkan bagi Indofood menaklukkan kedua pemain besar ini. "Indofood memiliki segalanya, baik dana, infrastruktur, juga skill," ujarnya. Kendati demikian, hingga setahun ke depan kelihatannya Indofood belum akan serius menggarap pasar kecap. "Indofood masih disibukkan oleh pergantian pimpinan, juga serangan Mie Sedaap terhadap produk mi instannya yang masih menjadi tulang punggung perusahaan."
Senada dengan Yadi, Jahja berpendapat, Indofood merupakan bahaya laten bagi kedua pemain ini. Menurutnya, boleh jadi saat ini Indofood sedang menikmati persaingan di antara kedua pemain. "Salah-salah kedua pemain ini bisa lengah. Dan kalau sudah lengah, pemain nomor tiga akan bisa mengambil kesempatan," ujarnya.



URL : http://202.59.162.82/swamajalah/warkat/details.php?cid=1&id=935 

iklan yang menyentuh emosi




ni iklan yang menyentuh emosi mantap banget pokoknya , gue aja sampai nangis liat iklan ini



Sabtu, 06 Agustus 2011

Cerita Masa Depan

Coba mampir ke situs ini untuk menikmati kampanye daring menarik dari EF (English First) bertemakan “Cerita Apa yang Akan Kamu Tulis?” Melalui kampanye ini, anak muda yang menjadi target EF diajak untuk bercerita tentang masa depan. Membayangkan bagaimana di tahun-tahun mendatang menjadi seorang yang sukses dan dielu-elukan masyarakat dunia.

Saat pertama kali masuk, Anda cukup memilih jenis kelamin, nama Anda, dan foto Anda. Situs ini lalu akan menayangkan sebuah video pendek yang di-customize sesuai profil Anda. Nama Anda akan muncul sebagai bagian dari video, tertera di koran-koran dan televisi. Foto Anda akan muncul pula di koran, spanduk, poster, hingga acara televisi. Video yang spesifik dibuat khusus untuk membangun mimpi Anda.
Hal ini menarik. Anak muda kan memang suka bermimpi. Membayangkan kesuksesan diri, membayangkan bagaimana rasanya menjadi orang populer. Video ini mencoba menggali insight itu dan mewujudkannya dalam bentuk yang lebih personal. Pesan EF pun tidak terlalu keras. Di video ini lebih disebutkan bahwa perjalanan Anda menjadi seorang yang sukses ini bermula saat Anda belajar di EF. Terlepas dari pesan iklannya, video ini seharusnya bisa membangun kesadaran anak muda untuk berani bermimpi tentang masa depan dan mewujudkannya.
Hanya saja, karena setiap orang boleh mengunggah foto apapun, tanpa batasan. Hihi, jadi bukan tidak mungkin mengisi video dengan gambar-gambar yang “tidak sehat.” Oh ya, kalau mau ngakak, silakan lihat video versi Gayus Tambunan ini.
Artikel ini ditulis oleh: Pitra Satvika (@pitra)
Sehari-hari bisa ditemui di Stratego, sebuah digital agency yang membangun pengalaman digital untuk brand di ranah online dan event. Pecinta social media, fotografi, dan menulis. Penulis blog ini sejak Juli 2005.
http://media-ide.bajingloncat.com
http://fbdir.salingsilang.com/

Kontes Kecantikan di Facebook

Panasonic Indonesia saat ini sedang menjalankan kontes kecantikan yang tidak biasa, karena venue pelaksanaannya murni dilakukan di Facebook Page-nya.  Aktivitas kontes ini menggabungkan unsur netizen, women, dan youth (kalau dilihat dari kacamata New Wave Marketing). Kontes bernama Panasonic Zoom in Beauty Contest ini hanya terbuka untuk perempuan 18-25 tahun dan spesifik hanya bisa dilihat di Facebook.

Katanya, untuk menang dalam kontes ini, setiap peserta harus menyelesaikan 3 tahap penilaian, yakni Beauty Challenge (kecantikan), Brain Challenge (kecerdasan) dan Talent Challenge (bakat). Proses Beauty Challenge sudah berlangsung, dan kini di Facebook Page Panasonic Indonesia sudah bisa dilihat 50 finalis terpilihnya. Untuk tahap Brain Challenge, setiap finalis kini diminta oleh juri untuk menjawab pertanyaan. Jawabannya kini sudah bisa dilihat di masing-masing profil finalis. Tahapan berikutnya yang belum tahu akan dimulai kapan, Talent Challenge, adalah saat setiap finalis diminta untuk menunjukkan kreativitasnya melalui video.
Ketiga pemenang utama nantinya akan mendapatkan produk dari Panasonic, yaitu televisi Viera, kamera Lumix seri FP1, produk kecantikan Kurukuru, kesempatan untuk menjadi model dalam video demo produk Panasonic serta menjadi special guest pada Panasonic Gobel Awards. Tambahan hadiah utama bagi pemenang juara pertama dan kedua akan mendapatkan trip ke Jepang.
Salah satu kriteria penlian adalah dari vote. Pengguna Facebook bisa memilih finalis yang disukainya. Setiap halaman profil finalis ini selain menampilkan profil, juga menampilkan tautan blog (kalau punya) dan profil Facebook-nya. Setiap finalis didorong untuk mengajak teman-temannya mengirim vote. Caranya pun sudah dimudahkan. Tinggal klik share ke Facebook atau Twitter Seharusnya, kalau si finalis aktif di social media, ia berpeluang mendapatkan vote yang banyak pula. Ajang ini melebar ke Twitter. Terlihat beberapa finalis mengajak teman-temannya untuk membantu mengirimkan vote.

Perempuan muda tentu melihat ini sebagai ajang membangun eksistensi diri. Mereka tentunya tertarik akan program-program yang bisa membuat mereka terkenal, apalagi kesempatan menjadi model/talent iklan. Merupakan kesempatan baru bagi mereka yang (mungkin) belum tahu akan melakukan apa saat lulus kuliah nanti. Mungkin anxiety ini yang mendorong perempuan muda yang aktif di ranah daring untuk ikut mendaftarkan diri. Isunya, sebelum akhirnya disortir menjadi 50 finalis, ada lebih dari 1.400 pendaftar dari seluruh Indonesia.
Kalau menurut kalian bagaimana? Apakah kontes kecantikan ala Panasonic Zoom In Beauty Contest ini akan menjadi tren kontes di tahun 2011? Mungkinkan pola serupa diterapkan pula untuk memilih Putri Indonesia?

http://media-ide.bajingloncat.com