Kamis, 11 Agustus 2011

ASYIK MENGEJAR BUNTUT

Dalam saat ini, seolah-olah kesibukan sama dengan produktifitas.  Asal sibuk, banyak meeting, banyak orang yang ditemui, banyak ngetik email… artinya produktif.
Saya sangat suka bermain dengan anjing karena lucu, friendly, dan seru.  Anjing saya suka bermain sendiri apalagi kalau kita semua sibuk dengan kegiatan kita masing2.  Bahkan ada suatu saat dimana dia mengejar buntutnya sendiri.  Lucu deh!  Dia tengok dan matanya berbinar melihat adanya buntut.  Seolah2 dia berpikir, “Wah, asyik nih, ada yang dikejar!”  Lalu dia mulai mengejarnya, dan semakin di kejar, semakin si buntut lari daripadanya.  Yah pastilah!!! Namanya juga buntut! Awal-awalnya  dia sangat semangat terus mengejar tapi mulai bingung, “Kok hebat banget nih buntut… larinya kencang juga. Aku mesti lari lebih cepat lagi.”  Dan larilah dia berputar-putar sampai akhirnya terlihat agak pusing.  Akhirnya dia berhenti dan duduk dengan nafas yang “ngos-ngosan.”
Semangat yang luar biasa… tapi strateginya enggak ada!  Saya jadi teringat kalau kita sendiri di bisnis.  Bukannya mau menyamakan pengusaha dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lucu itu, tapi boleh dong kalau ambil analogi!
Ada peluang baru, kita semangat sekali.  Bahkan kadang-kadang kita lupakan semuanya demi mengejar “yang satu ini.”  Penuh harapan dan gairah, kita mengejar dengan cepat… tidak usah ada bisnis plan lah… pokoknya siapa cepat, dia dapat!  Itulah pola pikir kita yang sedang excited.   Dalam saat ini, seolah-olah kesibukan sama dengan produktifitas.  Asal sibuk, banyak meeting, banyak orang yang ditemui, banyak ngetik email… artinya produktif.
Pelan-pelan pekerjaan mulai menumpuk.  Bukan hanya untuk peluang baru kita, tapi juga penumpukan dari pekerjaan kita yang lama yang belum didelegasi dengan baik.  Kita mulai merasa capai dan keletihan dengan semuanya.  Karyawan juga mulai capai, bingung… “kita kerja mau ke mana sih?”  Sepertinya usaha tanpa akhir dengan hasil yang biasa-biasa saja.
Dan pada akhirnya, kita “crash” dan burnout. “Kapok deh ngejar hal yang baru… begini-begini saja sudah cukup deh!  Enggak usah muluk-muluk mau yang gede-gede,” mungkin itu jadi pikiran kita.
Adakah cara lain?  Apakah kesibukan harus terus mengikuti pengusaha?  Seberapa penting sebuah strategi dalam mengarahkan  dan mencapai goal dengan lebih terencana dan efektif?
http://actioncoachsouthjakarta.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar