Melanjutkan diskusi ngelantur singkat kemaren bersama teman kerja saya di area meeting baru kami, saya menyisipkan post singkat di salah satu milis, berkomentar tentang strategi Dove yang, saya nyaris tidak percaya kalau hampir semua orang membicarakannya. Entah hal ini sebenarnya bukan merupakan hal yang baru, Dove bukan baru kemarin melancarkan strategi persahabatan itu : The Love of Dove. Tapi ada dua hal sebenarnya yang ingin saya bahas. Yang pertama : Oprah adalah suatu media yang menggemparkan, sangat menggemparkan dan saya tidak percaya kalau efeknya sebesar itu, seperti yang sebelumnya saya katakan bahwa sudah sejak beberapa waktu lalu (hitungan bulan) Dove memulai strategi persahabatan yang ia jalankan, tetapi sejak muncul di Oprah Show (Dove based on America, tentunya) baru setelah itu semua orang membicarakannya, ya termasuk teman kerja saya dan orang-orang di milis. Ternyata that Oprah really does work.. dan memang jarang sih ada hal-hal komersil in that show, tapi karena saya juga tidak menonton nya secara langsung, saya tidak bisa bercerita terlalu banyak, mungkin saya lebih banyak bercerita tentang dampaknya, karena saya memang yang terkena dampaknya.
Pertama kali saya menyadari Dove’s new brand activation, yaitu berupa pengangkatan sisi persahabatan common women, sebenarnya saya tidak terlalu terkejut juga sih, karena bagi saya sebagai seorang wanita, ini bukan hal yang benar-benar baru, dalam artian mengangkat persahabatan sebagai simbol dari kecantikan, di mana pada brand activation sunsilk girls day pun melakukan hal yang serupa hanya saja perbedaan target usia market. Tapi reaksi dari orang lain, ya mungkin teman kerja saya yang laki-laki dan orang-orang milis yang juga laki-laki beranggapan bahwa hal ini adalah hal yang baru, berbeda dan cerdas. Mau tidak mau sayapun jadi berpikir ulang tentang semuanya. Ternyata demikian, ini hal kedua yang ingin saya sampaikan. Bahwa ternyata memang tidak hanya unsur persabahatan dan cinta saja yang ingin ditampilkan dari momen ini, tetapi adanya kejujuran (begitu kata teman kerja saya) yang dalam from this activation, yaitu penggunaan common women. Ya.. boleh dibilang sih mungkin saja target market terutama para wanita, sudah cukup muak dengan melihat berbagai kecantikan (yang bagi diri mereka sendiri adalah semu) yang diombar ambir di layar kaca. Tubuh langsing putih, hidung mancung, rambut indah dan wajah bule, sepertinya tidak dapat lagi secara nyata menggambarkan makna sebuah kecantikan. Melalui Dove, makna sebuah kecantikan dijabarkan sebagai sebuah kecantikan hati melalui cinta dan persahabatan. Yah.. sekali lagi saya bilang, it is really touching, terutama bagi mereka yang ingin melihat kepada diri mereka sendiri, siapa dia dan seberapa cantikah dia?
Oh iya hampir lupa, ternyata ada tiga hal yang ingin saya sampaikan. Yang ketiga adalah Dove melakukan suatu pendekatan yang berbeda dikarenakan adanya kejenuhan terhadap suatu kondisi tertentu di pasar, dalam hal ini terpolanya penyampaian pesan kecantikan melalui artis atau endorser cantik fisik lainnya. Maka Dove melakukan pendekatan lain, secara emosional untuk menyiasati kejenuhan tersebut. Apabila suatu hari semua orang sadar bahwa pendekatan emosional merupakan hal yang sangat cerdas dan semua orang melakukan hal yang sama, ya.. sudah seharusnya ada pendekatan lain lagi yang dilakukan, karena tentu saja pasar telah kembali jenuh. So, the point is not about the emotional or physical or another side we get through, but it is about the innovation of strategy, new way of thingking..
Meramal Masa Depan
Inilah pekerjaan yang paling berbahaya dari brand consultan seperti saya, meramal masa depan. Membut prediksi mengenai apa yang akan terjadi di masa depan sehingga bisa membuat perhitungan yang tepat mengenai perkembangan dan strategi perusahaan berikutnya dan tentu memprediksi laju pertumbuhan perusahaan.
Bagaimana kita memprediksi masa depan bisnis kita? apa yang harus kita lakukan guna menghadapi masa depan bisnis di mana tingkat persaingan demikian ketat seperti saat ini? Pertanyaan ini iseng di tanyakan klien saya ketika sedang makan siang di sebuah restaurant dengan konsep melayu. Ah ha, ini dia nih pertanyaa yang jarang ditanyakan padahal mimiliki bobot yang luar biasa pentingnya bagi masa depan bisnis perusahaan. Dan kadang saya sering menemukan klien yang bahkan tidak peduli tentang masa depan, "yang deket-deket aja deh rex, ngapain mikirin 5 atau 10 tahun lagi" begitulah kira-kira komentar mereka, waduh buset dah. Tidak sedikit sih memang pengusaha dengan tipikal jangka pendek seperti itu, yang penting sebanyak mungkin untung, 5 tahun lagi? yah tutup ajah kalo udah kurang bersaing, buka lagi bisnis baru ha......ha.
Ok kembali lagi kepertanyaan di atas bagaimana memprediksinya terutama ditengah persaingan dan perubahan yang luar biasa cepat? yang terbaik sejauh ini menurut saya adalah perencanaan alternatif yang diambil dari competitive setting global saat ini dan kemudian dibuat beberapa alternatif prediksi. Dengan perencanaan alternatif, setiap perusahaan harus memaksakan dirinya mempelajari beberapa kemungkinan dengan beberapa pendekatan yang berbeda sehingga akan menghasilkan beberapa alternatif prediksi ke depannya.Banyak sekali metode yang dapat digunakan untuk mempelajari perubahan di masa depan dan banyak sekali ahli yang memberikan prediksi tentang masa depan dengan argumen data dan fakta versi mereka, dari sini perusahaan mengumpulkan semua prediksi dan metodenya untuk kemudian dipelajari dan dihasilkan beberapa alternatif versi seperti yang sudah dibahas di atas.
Mengapa hal ini yang terbaik, sejauh ini ada yang dinamakan forecasting, untuk menghasilkan prediksi di masa depan, namun pendekatan ini cukup berbahaya bila diterapkan pada pasar yang sangat cepat berubah, karena forecasting menghasilkan prediksi yang terlalu mengarah pada pembentukan satu alternatif pergerakan bagi perusahaan sehingga bila salah dalam melakukan forecasting perusahaan dengan serta merta akan menghadapi masalah besar apalagi perubahan yang terjadi benar-benar sama sekali baru dan diluar prediksi forecasting yang dihasilkan.
Ambil contoh IBM, di masalalu mereka merupakan pemain yang sangat kuat dalam main frame komputer dan mereka memperkirakan bahwa main frame akan semakin mendominasi kebutuhan teknologi pada masa depan dan menyampingkan perkembangan personal komputer. Ternyata personal komputer meledak hingga saat ini dan IBM, mereka telat untuk menikmati pasar yang demikian besarnya pada saat itu, untung mereka segera melakukan perubahan dengan membangun core competency bisnis mereka ke service bisnis (sebuah keputusan yang sangat tepat tentunya karena kemudian service business inipun berkembang sangat pesat). Dari contoh ini, jika saja IBM melakukan perencanaa alternatif denga terus mengamati pergerakan pasar mungkin saja saat itu mereka bisa menikmati kepemimpinan pasar pada personal komputer.
Atau untuk case Indonesia kita ambil contoh komunitas pembuatan sepatu di cibaduyut? apa yang terjadi dengan mereka saat ini, di mana konsumen yang dulunya berbondong-bondong datang untuk membeli sepatu sekarang menghilang sehingga industri ini semakin lama semakin lesu? Yah ini kasus sih kurang relevan membandingkan forecasting dengan perencanaan alternatif karena saya kurang yakin mereka bahkan melakukan forecasting mengenai pergerakan pasar di masa depan mereka, namun sekedar memberikan contoh betapa pentingnya alternatif dalam memprediksi masa depan, jika saja mereka mempelajari bahwa pergerakan pasar akan mulai mengarah ke FO Fo yang menawarkan pangalaman berbelanja yang lebih baik dengan kualitas dan harga yang juga bisa dikatakan baik dan serbuan produk import dan produsen perseorangan yang branded akan semakin menjamur mungkin mereka siap untuk melakukan tindakan yang inovatif dan antisifatif, misalanya terlebih dahulu membranded dengan kualitas yang bisa dijaga merek-merek sepatu di sana dan mendirikan showroom-showroom yang sifatnya co branding diantara sesama pemain sepatu cibaduyut dan mulai menggunakan konsep-konsep pemasaran modern dalam menjual sepatunya, mungkin saja pertumbuhan mereka tidak terlambat seperti sekarang ini.
Kembali lagi, Tentu dalam hal ini forecasting kemudian tidak menjadi kurang berguna, dengan kondisi bisnis yang stabil dengan pasar yang sudah mature, setidaknya dalam jangka pendek forecasting jauh lebih bisa memprediksi arah pergerakan pasar dengan tepat sehingga membuat konsentrasi perusahaan ajuh lebih fokus dibandingkan dengan perencanaan alternatif yang akan menyita konsentrasi perusahaan untuk membuat beberapa alternatif dan melakukan pemantuan secara berkala.
Bagaimana dengan kasus yang belum terjadi, let's say apa yang akan terjadi dengan industri pakaian di cihamplas 10 tahun ke depan? Bagaimana kita pelakukan perencanaan alternatif untuk memprediksi masa depan yang akan terjadi? Hal pertama yang penting untuk diketahui dalam melakukan perencanaan alternatif adalah melakukan studi mengenai competitive setting yang tentunya akan kita lanjutkan dilain kesempatan. Salam..
http://creasionbrand.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar