Kamis, 24 Februari 2011

Peperangan dalam Marketing


Pernah dengar istilah yang dipopulerkan oleh Al Ries & Jack Trout ini? Dikatakan bahwa banyak sekali istilah-istilah marketing yang menggunakan istilah-istilah perang seperti battle plan, guerilla marketing, dll. Menurut Al Ries dan Jack Trout ada 4 macam strategi yang bisa dipakai dalam marketing warfare.
Keempat strategi tersebut adalah:
Defensive/Bertahan
Biasa digunakan oleh market leader / perusahaan yang memang sudah entrenched di dalam posisinya sebagai yang terbesar. Bertahan adalah taktik yang memang patut dibanggakan, menurut buku Al Ries & Jack Trout ini mereka men-track 25 brand yang sudah menjadi market leader selama 60 tahun dan selama itu pula 20 brand masih menjadi market leader.
Offensive/ Menyerang
Biasa digunakan oleh brand / perusahaan yang dibawah market leader. Jarang sekali perusahaan yang menggunakan strategi ini apabila mereka tidak mempunyai resources yang banyak, karena sesuai dengan hasil riset Al Ries & Jack Trout sangat susah untuk mengalahkan si Market Leader, apalagi market leader yang benar-benar mengerti strategi bertahan.
Flanking / Menyerang dari samping
Nah ini suatu strategi yang sangat saya suka, pada intinya flanking ini sama dengan menyerang, tapi menyerangnya dengan pemikiran bahwa dalam pertahanan market leader pasti ada satu celah dimana kita bisa mengalahkan mereka. Contohnya bila dalam perang kaveleri selalu lebih unggul daripada infantry, maka itu cavalery selalu digunakan untuk flanking baik bagian belakang atau samping sehingga bisa membuat pasukan infateri kocar kacir. Sama dengan marketing, flankin ini sangat baik digunakan untuk bisa melawan market leader dimana mereka tidak mempunyai pasukan yang cukup untuk membuat pertahanan. Dan yang harus diingat adalah penyerangan flanking ini harus dilakukuan sekuat dan secepat mungkin, hindari flanking yang sifatnya broad, usahakan untuk men-fokus serangan kita di satu titik.
Geurilla / Gerilya
Dengan cara bergerilya orang-orang Vietkong mampu mengusir tentara Amerika dari Vietnam walaupun mereka kalah jauh dalam persenjataan. Gerilya marketing ini bisa dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai resources yang besar tapi yakin akan kekuatan dirinya sendiri sehingga dengan bergerilya mereka bisa menancapkan taring mereka di tempat yang memang mereka yakin bisa menang. Pada prinsipnya bergerilya harus lah memikirkan bahwa kemenangan mereka mungkin tidak akan panjang jadi mereka juga harus siap-siap hengkang apabila sadar akan kalah. Dan kalaupun mereka memenangkan peperangan kecil tapi janganlah bersikap seperti market leader. Pada intinya pemenang gerilya juga harus sadar diri.
Irvan Irawan Jie
“Marketing is a war, but there are still ethics that needs to be hold”
http://the-marketeers.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar