MODAL ACTION
Bagi anda yang tidak memiliki modal besar, tapi memilki impian untuk memiliki usaha yang besar, berikut adalah solusinya. Saya memiliki seorang kawan bernama Rully Kustandar, dia adalah salah seorang mentor Entrepreneur University (EU). Seseorang layak menjadi mentor EU, apabila dia telah mempraktekkan apa yang diajarkan dalam EU dan terbukti hasilnya.
Rully mengimpikan memiliki Franchise salon mobil Auto Bridal seharga 600 juta. Namun apa yang Rully miliki hanyalah tabungan sebesar 11 juta dan sertifikat rumah. Jika tanpa bekal ilmu dari EU, mungkin Rully sudah menyerah, mana mungkin memiliki sesuatu “diluar kemampuan” kita? Betul?
Namun lain halnya dengan ajaran Purdi E. Chandra, Pendiri Primagama yang dicap “Guru Gila Pengusaha” ini. “Yang penting melangkah dulu”, petuahnya. Sebagai murid yang baik, Rully percaya pada gurunya yang sudah terkenal mencetak pengusaha-pengusaha sukses. Apa yang dilakukan Rully? Membuat Proposal untuk cari modal tambahan? Bukan! Dia menelepon Franchisor(pemilik) Auto Bridal dan menyatakan niatnya untuk mengambil Franchisenya di Bogor. Pertemuan Rully dengan pemilik Auto Bridal-pun terjadi dan Rully memberi uang tanda jadi sebesar 10 juta saja dari total 600 juta yang dibutuhkan. “Ok Pak, sisanya saya setor setelah saya dapatkan lokasinya ya!” kata Rully optimis. Setidaknya itulah strategi Rully untuk mengulur waktu dan berfikir,”Gimana yaa dapatin sisanya???”
Saat itu, pameran Franchise sedang berlangsung dan Auto Bridal salah satu tenant-nya. Sambil tetap mencari investor untuk kekurangan modalnya yang 590 juta, Rully ‘nongkrong’ di stand Auto Bridal. Hingga suatu saat ada beberapa anak muda yang menghampirinya. “Oh kamu ya yang ngambil Franchise Auto Bridal di Bogor?! Mau nggak share sama gue?”. Pucuk dicinta ulam tiba, gayung pun bersambut, Rully menanggapi tawaran itu dengan positif, karena memang dia sendang mencari investor. Mereka setuju bekerjasama dan membagi porsinya rata, bagi tiga, untuk tiga orang. Jadi masing-masing harus menyetor modal 200 juta. Lumayan, setidaknya beban mental Rully semakin ringan. Sekarang tinggal cari sisanya 190 juta. Nah, senjata pamungkasnya adalah men-sekolahkan rumahnya. Pergilah dia ke bank, mengutarakan niatnya untuk me-refinance rumahnya. Kontan karena pihak bank mengetahui Rully sudah mengeluarkan uang sebesar 410 juta (uang temannya…!), kreditnyapun mudah cair, 250 juta! Nah tuh, masih sisa lagi, lumayan bisa buat bayar cicilan, sebelum salon mobilnya menghasilkan.
Begitulah sejarah Auto Bridal Bogor dibuka, dengan action bukan dengan perhitungan yang ‘njlimet’. Mungkin bagi anda yang pesimistis mengatakan,”Ah, itu khan kebetulan aja ketemu investornya!” Anda bisa cek, bagaimana Baso kota di Batam dibuka, beberapa franchise Primagama di Batam dan Tanjung Pinang, Terminal tiket Mataram pun punya sejarah yang serupa. Anda menyebutnya modal nekad, mereka menyebutnya Modal ACTION!
FIGHT!
Jaya Setiabudi
Director Y.E.A
Coach Entrepreneur Camp
Pendiri Entrepreneur Association
Rully mengimpikan memiliki Franchise salon mobil Auto Bridal seharga 600 juta. Namun apa yang Rully miliki hanyalah tabungan sebesar 11 juta dan sertifikat rumah. Jika tanpa bekal ilmu dari EU, mungkin Rully sudah menyerah, mana mungkin memiliki sesuatu “diluar kemampuan” kita? Betul?
Namun lain halnya dengan ajaran Purdi E. Chandra, Pendiri Primagama yang dicap “Guru Gila Pengusaha” ini. “Yang penting melangkah dulu”, petuahnya. Sebagai murid yang baik, Rully percaya pada gurunya yang sudah terkenal mencetak pengusaha-pengusaha sukses. Apa yang dilakukan Rully? Membuat Proposal untuk cari modal tambahan? Bukan! Dia menelepon Franchisor(pemilik) Auto Bridal dan menyatakan niatnya untuk mengambil Franchisenya di Bogor. Pertemuan Rully dengan pemilik Auto Bridal-pun terjadi dan Rully memberi uang tanda jadi sebesar 10 juta saja dari total 600 juta yang dibutuhkan. “Ok Pak, sisanya saya setor setelah saya dapatkan lokasinya ya!” kata Rully optimis. Setidaknya itulah strategi Rully untuk mengulur waktu dan berfikir,”Gimana yaa dapatin sisanya???”
Saat itu, pameran Franchise sedang berlangsung dan Auto Bridal salah satu tenant-nya. Sambil tetap mencari investor untuk kekurangan modalnya yang 590 juta, Rully ‘nongkrong’ di stand Auto Bridal. Hingga suatu saat ada beberapa anak muda yang menghampirinya. “Oh kamu ya yang ngambil Franchise Auto Bridal di Bogor?! Mau nggak share sama gue?”. Pucuk dicinta ulam tiba, gayung pun bersambut, Rully menanggapi tawaran itu dengan positif, karena memang dia sendang mencari investor. Mereka setuju bekerjasama dan membagi porsinya rata, bagi tiga, untuk tiga orang. Jadi masing-masing harus menyetor modal 200 juta. Lumayan, setidaknya beban mental Rully semakin ringan. Sekarang tinggal cari sisanya 190 juta. Nah, senjata pamungkasnya adalah men-sekolahkan rumahnya. Pergilah dia ke bank, mengutarakan niatnya untuk me-refinance rumahnya. Kontan karena pihak bank mengetahui Rully sudah mengeluarkan uang sebesar 410 juta (uang temannya…!), kreditnyapun mudah cair, 250 juta! Nah tuh, masih sisa lagi, lumayan bisa buat bayar cicilan, sebelum salon mobilnya menghasilkan.
Begitulah sejarah Auto Bridal Bogor dibuka, dengan action bukan dengan perhitungan yang ‘njlimet’. Mungkin bagi anda yang pesimistis mengatakan,”Ah, itu khan kebetulan aja ketemu investornya!” Anda bisa cek, bagaimana Baso kota di Batam dibuka, beberapa franchise Primagama di Batam dan Tanjung Pinang, Terminal tiket Mataram pun punya sejarah yang serupa. Anda menyebutnya modal nekad, mereka menyebutnya Modal ACTION!
FIGHT!
Jaya Setiabudi
Director Y.E.A
Coach Entrepreneur Camp
Pendiri Entrepreneur Association
Tidak ada komentar:
Posting Komentar