Selasa, 13 September 2011

Menjajal Action Business Coach

Action Business Coach, mungkin rata-rata businessman di Indonesia sudah kenal namanya. Dan semenjak kenal dan mencicipi dunia bisnis serta mengenal komunitas-komunitas bisnis seperti TDA, maka namanya juga seakan tidak lagi asing bagi saya. Nah, saat saya cuti beberapa minggu yang lalu, akhirnya saya berkesempatan juga untuk bertemu dan menjajal langsung kehandalan lembaga coaching yang didirikan oleh Brad Sugar ini.

Yang pertama saya jajal adalah feature group coaching-nya. Diawali dari seminar TDW akhir Maret lalu, saya dan Taufik memutuskan untuk mengikuti seminar setengah hari yang diadakan oleh Smart Action Business Coach. Seminar ini sebetulnya adalah pengantar dari group coaching yang rencananya intensif dijalankan selama 3 bulan, dengan jadwal ketemuan 2 minggu sekali.
Dibawakan oleh Pak Agus, penjelasannya memperjelas lagi prinsip 5 area untuk meningkatkan profit usaha kita, yaitu jumlah prospek, persentase konversi, frekuensi transaksi, volume penjualan dan persentase keuntungan atau margin.

Feature yang kedua yang saya coba untuk jajal adalah private coaching. Awalnya iseng mengirimkan sms ketika ada acara talkshow Action Coach di PasFM. Eh, ternyata ditawari oleh salesnya untuk datang ke kantornya untuk konsultasi gratis. Ya sudah, bareng Taufik akhirnya kita mendatangi kantor Action Coach di Wisma Antara. Selepas magrib, akhirnya sesi pun dimulai dan kami pun bertemu dengan salah satu coach disana, Pak Prijono Nugroho.

Sesinya cukup lama, sekitar 1.5 jam. Terus terang disana bisnis kami, Rumah Video, dikorek oleh Pak Prijono dengan sangat lugas. Kami berpendapat masalah utama kami adalah sales yang kurang, akan tetapi dengan contoh yang gamblang Pak Priyono menjelaskan bahwa akar masalahnya haruslah digali lebih dalam. Kami ditanya berapa jumlah prospek baru yang kami datangi dalam 3 bulan terakhir, persentase konversinya, frekuensi transaksinya dan seterusnya. Beliau berpendapat alih-alih kita fokus pada menambah prospek baru terlebih dahulu, mengapa kami tidak fokus pada faktor internal kami, yaitu meningkatkan persentase konversi dari prospek, atau meningkatkan frekuensi dan volume penjualan dari prospek yang sudah ada terlebih dahulu.

Intinya dalam sesi yang terasa singkat itu, kami banyak mendapatkan AHA baru. Bayangkan jika 5 area itu kami bisa tingkatkan masing-masing 10% saja, maka kami akan bisa mendapatkan laba sebesar 61%. Jadi lebih semangat lagi untuk coba mencapai targetan bulanan kita neh.

Di sesi itu sebetulnya saya sempat menanyakan juga kelanjutan program free coaching yang dijanjikan oleh Action Business Coach kepada member TDA. Pak Prijono pun menjawab bahwa saat ini mereka masih menyusun formulasi sistemnya. Akan ada seleksi ketat untuk bisa mendapatkannya dan kita diminta untuk bersabar.

Yah, akhirnya kita memang belum jadi memakai jasa Action Coach lebih lanjut. Sebetulnya pengen banget. Cman pertimbangan bisnis membuat kami memutuskan untuk saat ini belum feasible untuk bekerjasama lebih lanjut. Tapi, jujur disinilah saya melihat profesionalisme dari Pak Prijono. Beliau tetap dengan ringan sharing kepada kami walaupun jam sudah menunjukkan pukul 8 lewat.

Malam sudah larut. Kami pun pulang dan kembali harus berhadapan dengan Jakarta yang macet abis (*wuihh, untung belum pernah merasakan berkantor di Segitiga Emas slama ini*). Cukup untuk bergurunya, yang penting adalah ACTION....:)

Oh iya, berikut ada beberapa strategi yang sempat dicatat dari 2 pertemuan di atas.

# 5 area meningkatkan profit

Jumlah prospek (1)

X % konversi (2) = Jumlah customer

X Frekuensi transaksi (3)
X Volume penjualan (4) = Omzet
X % keuntungan (5) = Profit

# Strategi meningkatkan jumlah prospek

1. Networking
2. Referral
3. Press release
4. Seminar dan events
5. Brosur
6. Iklan

Intinya, memperluas teritori.

# Strategi meningkatkan % konversi

1. Garansi tertulis
2. Menonjolkan keunikan
3. Produk yang berkualitas
4. Brosur yang berkualitas
5. Penawaran menarik
6. Coba dulu sebelum beli
7. Demo produk
8. Training team sales.

Intinya, dress for success.

# Strategi meningkatkan frekuensi transaksi

1. Kualitas konsisten
2. Kontak secara teratur
3. Minta untuk kembali lagi
4. Kartu member VIP
5. Terima trade in
6. Follow up

Intinya, under promise dan over deliver.

# Strategi meningkatkan volume penjualan

1. Jual yang lebih mahal
2. Impulse buying
3. Buat paket
4. Terima kartu kredit

# Strategi menaikkan tingkat keuntungan

1. Jual barang yang untungnya besar
2. Jual label sendiri
3. Outsource.
4. Meminimalkan kesalahan
5. Efisiensi
6. Produktivitas

Intinya, overhead minimum.

NB.
Alhamdulillah Rumah Video berhasil mendapatkan kepercayaan dari Jamsostek untuk meliput acara seminarnya 2 kali berturut-turut. Mohon doanya semoga kerjasama ini bisa kami langgengkan untuk ke depannya.

http://setiawanbudi.blogspot.com/2008/05/menjajal-action-business-coach.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar