Assalamu alaikum wr,wb. Sahabat dakwah yang dirahmati Allah swt. Seringkali di dalam
pikiran dan perilaku kita sehari-hari, kita medapatkan kegelisahan. Kita memberi sesuatu kepada orang lain, tapi, masih aja kita selalu tidak tenang dalam diri kita. Hal ini mungkin karena hati kita kotor kurang ikhlas dalam memberi kepada orang lain.
Berikut ini sahabat kita Muhammad Aly El-Bhoney mencoba berbagi kisah tentang keihlasan sopir taksi. Oleh karena keikhlasannya, Allah swt pun memberikan rezeki padanya. Jadi jangan pernah main hitung-hitungan pada Allah. Biar Allah yang menghitung amalan kita.
*****
Allah swt berfirman dalam al-Qur’an:
ومآ امروا الا ليعبدوا الله مخلصين له الدين حنفآء ويقيموا الصلوة ويؤتوا الزكوة وذ لك دين القيمة ( سورة البينة : 5)
Artinya :” Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.( QS.Al-Bayyinah : 5 )
Saudarah dan teman-teman yang dirahmati Allah swt…
Tulus bukanlah fulus. Artinya, bekerja itu bukan dengan komisi atau fulus, tapi bekerja dengan misi. Sebab, ketulusan,akan menjadi sukses dan selanjutnya akan jauh lebih baik serta bahagia.
Teman-teman yang dimuliakan Allah swt. Ada sebuah cerita tentang sopir taksi yang bercerita dengan penumpangnya. Penumpang ini seorang pengusaha.
Pada waktu mengantarkan pengusaha ini ke suatu tempat, ada jam tangan ketinggalan di taksi tersebut. Si pengusaha bertanya kepada sopir taksi: “Ada jam tangan merek Rolex ketinggalan, Pak. Jam ini harga bisa sampai Rp 200 juta”.
Dengan rasa senang hati, penumpang tersebut membujuk terus sopir taksi ke bank untuk menjual jam tangan tersebut. Namun jam sopir taksi tidak mau.
Ternyata jam tangan tersebut punya teman kantor si pengusaha itu Si pengusaha memanggil sopir taksi tersebut dan berkata, “Sebagai rasa terima kasih saya, ini ada amplop”. Sang sopir berhenti di jalan dan membuka amplop tersebut. Ternyata isi amplop
tersebut uang sebanyak Rp 75.000.
Sang sopir taksi itu kemudian berdo’a, ”Ya Allah kalau memang ini Rezeki saya, saya sangat bersyukur kepada-MU Ya Allah”Ya Allah aku tidak pernah mendapatkan seperti ini selama saya menjadi sopir taksi, Setelah beberapa hari kemudian dia tidak pernah kosong dari penumpang sampai malam hari, setelah penumpang yg lain turun ada lg yang naik,begitu terus menerus sampai malam hari, dan dia tidak pernah mendapatkan penghasilan sebelumnya selama 15 tahun dia menjadi sopir taksi, dan sopir taksi tersebut mendapatkan
penghasilan 2 juta lebih pada hari itu “
Sahabat, jadi pelajaran yang sangat penting bagi kita adalah bekerja adalah bukan karena fulus, tapi karena tulus. Bukan karena komisi, tapi karena misi. Ikhlaskan diri karena Allah. Jangan main hitung-hitungan kepada Allah. Biarkanlah Allah yang menghitung.
Saudara yang dirahmati Allah swt. Marilah kita semua menjaga keikhlasan kepada Allah swt dan pada akhirnya mendapat keridhohan kepada-Nya dan kita semua termasuk penghuni surga di hari akhirat kelak insya Allah…amiin – amin ya robbal aalamin…!!! Waffaqumullahu jamii’an…!!! (Muhammad Aly El-Bhoney)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar