Jumat, 29 Juli 2011

menentukan harga

Hari raya lebaran baru saja berlalu. Coba sejenak kita ingat-ingat beberapa hari menjelang lebaran kemarin. Umumnya, menjelang hari raya kita mendatangi pusat perbelanjaan seperti mall dan kita melihat banyak penawaran dan diskon produk. Terkesan para produsen dan suplier berlomba-lomba memberikan harga yang semurah mungkin sehingga mengakibatkan konsumen melakukan pembelian. Kalau dipikir-pikir, dengan melakukan penurunan harga seperti diskon dll pada moment-moment tertentu apakah mereka dapat menaikkan jumlah omzet? dan bagaimana cara menentukan harga suatu produk yang pas?
Telah disebutkan didalam SMUO (SISTEM MESIN UANG OTOMATIS), jika anda seorang pebisnis internet, maka sudah menjadi suatu keharusan anda memiliki suatu produk. Dan setelah anda membuat suatu produk dan sudah pada tahap akhir peluncuran, maka hal terakhir yang akan membuat bingung adalah bagaimana menentukan harga yang ideal untuk produk tersebut. Jika harga kelewat murah, kemungkinan anda sulit menutupi biaya produksi produk tersebut atau REI-nya menjadi lebih panjang, dan jika harganya di-set terlalu mahal, maka akan membuat kita kesulitan memasarkannya karena orang akan berfikir 5 kali lipat, dan kalau harganya di patok seperti harga produk sejenis di pasaran, kemungkinan cap sebagai “pengikut” akan diberikan oleh orang lain kepada anda. Jadi bagaimana seharusnya kita menentukan harga jual produk kita?
Coba andaikan anda menjadi seorang calon pembeli. Coba pikirkan, kira-kira apa yang mereka pikirkan. pelajari kondisi psikologis mereka. Anda tidak dapat mematok harga produk anda pada nilai tertentu jika tidak berkompromi dengan calon pembeli anda.
Anda mungkin sering melihat dua barang yang memiliki kualitas hampir sama namun memiliki harga yang berbeda. Yang satu lebih mahal dan yang lain lebih murah. Kita contohkan sebuah laptop.
Merek A dijual dengan harga Rp 5.000.000 dan
merek B dijual dengan harga Rp 4.990.000
Menurut anda selaku calon pembeli, kira-kira merek mana yang akan lebih banyak dibeli konsumen?
Pada dasarnya manusia memutuskan dan bertindak berdasarkan “emosi” mereka. Setelah itu beru kemudian berfikir rasional. Contohnya, jika calon pembeli memiliki uang dibawah 5 juta untuk membeli laptop, kemungkinan besar mereka akan memilih produk bermerek B. Mengapa? karena secara psikologis mereka akan “merasa” bahwa produk B jauh lebih murah dari produk A.
Dan kebalikannya, jika mereka menaruh bandrol 5,1 juta, maka harga produk tersebut akan terlihat sangat mahal jika dibandingkan dengan kedua harga sebelumnya. Walaupun sebenarnya harga hanya terpaut sedikit. Memang demikianlah sifat psikologis manusia. Bagi pembeli, Harga yang terlihat sedikit lebih murah dan dengan kualitas yang tidak jauh berbeda merupakan tawaran menggoda yang tidak akan dilewatkan begitu saja.
Tetapi, belum tentu harga produk yang murah akan menjamin produk tersebut laris manis di pasaran, perlu diperhatikan juga hal-hal yang menentukan harga suatu produk, yakni:
1. Buatlah produk dalam bentuk “paket”
Anda dapat menaikkan harga lebih mahal untuk produk yang ditawarkan ke pasar dengan alasan yang logis. Contohnya: anda menawarkan produk yang komplit dalam satu paket. Jadi, anda tidak hanya memberikan produk utama, tetapi juga produk tambahan yang berhubungan dengan produk utama. Dengan kata lain, memberikan bonus-bonus yang bernilai dan bermanfaat. Mematok harga yang lebih mahal dari pebisnis lainnya, tetapi juga memberikan bonus tambahan yang lebih banyak dengan value yang lebih tinggi.
Contohnya, di supermarket dapat ditemukan satu paket shampoo komplit dengan produk perawatan anti ketombe dan anti rontoh dengan harga Rp 20.000. Jika produk-produk tersebut di beli secara terpisah, maka total harga adalah Rp 25.000. Nah, mana kira-kira yang akan dipilih oleh pembeli? produk dalam bentuk paket atau dibeli secara terpisah? kemungkinan besar pembeli akan memilih yang dalam bentuk paket karena lebih murah. Walaupun mereka mungkin “belum” membutuhkan produk tambahannya, namun mereka tetap memilih produk yang dalam bentuk paket tersebut. Disini, mereka memanjakan emosi mereka. Mereka akan berfikir seperti ini: “kapan lagi ketemu harga lebih murah? mungkin besok penawaran paketnya sudah habis. Jadi jangan sampai menyesal karena tidak membeli sekarang“.
Demikianlah apa yang ada didalam benak pembeli. Membeli produk yang telah dibundel dalam satu paket secara psikologis akan menimbulkan perasaan “something for nothing”. Artinya, mereka tidak merasa mengeluarkan uang lebih karena merasa tidak dirugikan dan bahkan dapat melakukan penghematan.
2. Beri Diskon
Saat ada meluncurkan sutu produk baru kepasar, berilah tawaran yang menarik bagi pengunjung dengan cara memberikan potongan harga atau diskon, misalnya khusus 100 pembeli pertama akan mendapatkan potongan harga 30%.
Pemberian diskon ini dapat dilakukan pada momen-momen khusus, misalnya pada hari-hari raya keagamaan, pada awal dan akhir tahun dan lain sebagainya. Harga diskon atau potongan harga ini dapat anda berikan khusus kepada pelanggan loyal produk anda. Misalnya, pembeli yang sudah berada dalam daftar kontak, memegang keanggotaan membership, atau konsumen yang direkrut oleh affiliate anda. Selama mereka merasa dihargai, pelanggan seperti ini akan selalu kembali kepada anda.
3. Ada harga, ada kualitas
Penting untuk diperhatikan dalam berbisnis di internet adalah jangan menjual produk kelewat mahal. Mengapa? karena anda buka hanya bersaing dengan produk yang dijual secara offline, tetapi juga terbentur dengan “kemalasan” orang berbelanja di internet, mengingat agak ribetnya transaksi. Terkecuali jika anda sudah memiliki brand produk yang sudah terkenal, jangan sekali-sekali menjual produk anda dengan harga tinggi. Cukup patok harga produk anda sesuai dengan kualitasnya. Mata pembeli lebih jeli daripada anda. Karena disini mereka adalah Raja, uang mereka yang pegang, dan mereka menerapkan semboyan terkenal: “teliti sebelum membeli“.
Salah satu kiat supaya konsumen dapat menerima harga yang anda patok adalah dengan memberikan “kesan berharga“. Artinya, produk anda harus benar-benar ekslusif. Buatlah suatu “kesan” bahwa produk yang anda jual benar-benar sangat berkualitas. Jadi wajar jika harganya mahal. Namun perlu diingat, hal tersebut dapat anda lakukan sesudah anda memiliki banyak pelanggan dan daftar prospek. Untuk produk yang pertama kali di luncurkan ke pasar, akan sangat sulit untuk memberikan kesan seperti itu.
4. Perhitungkan cost produksi
Patokan harga suatu produk pasti sudah termasuk biaya pengiriman maupun biaya perawatan. Dan bahkan, terkadang biaya packing dan kemasan juga dimasukkan kedalam harga jual produk. Jadi, jika produk yang anda jual adalah produk yang dikirim secara offline, jangan lupa memasukkan biaya kirim dan pengemasannya pada harga jual produk.
Lalu, beritahu konsumen anda bahwa biaya pengiriman dan biaya paket produk adalah gratis! dan konsumen tidak perlu menambah biaya ekstra. Beritahu mereka betapa mudah membeli produk anda. Hal tersebut akan mejadi berbeda jika anda memisahkan harga produk dan biaya kirim. Secara psikologis, pembeli akan merasa produk anda terlalu mahal. Karena total cost yang meraka keluarkan bukan hanya harga produk, tetapi juga biaya pengiriman produk tersebut.
5. Harga produk yang elastis
Pada waktu anda menaikkan harga produk dan ternyata permintaan pembelian mengalami penurunan, berarti sifat harga yang elastis melekat pada produk anda. walaupun mungkin anda hanya menaikkan harga jual produk sebesar 1%. Biasanya, harga seperti itu dipengaruhi oleh tingkat persaingan dan persepsi konsumen.
Produk terbaik adalah produk yang harganya in-elastis atau tidak elastis. Yakni, kapanpun anda menaikkan harga, pembeli tetap ramai. Yang jadi pertanyaan, produk apakah yang seperti demikian? jawabanya yakni produk memberikan manfaat bagi pembeli. Orang yang sedang memerlukan pasti membeli produk anda, walaupun harganya agak mahal, karena yang penting apa yang mereka butuhkan dapat dipenuhi oleh produk anda. Ibarat orang makanan yang sangat membutuhkan makanan siap santap.
Jadi, anda harus dapat mengkomunikasikan kepada pengunjung bahwa produk anda memiliki suatu nilai keunikan, dan pastikan pengunjung memahami nilai keunikan dan kelebihan produk anda. Sehingga, pembeli akan menganggap produk anda sangat bernilai.
Sebenarnya, dalam penentuan harga produk sangat tergantung kepada persepsi pembeli. Selaku penjual, anda harus dapat memahami: ” apa yang mereka pikirkan tentang produk anda? bagaimana pendapat mereka tentang produk anda? dan bagaimana kesan mereka terhadap produk anda?“. Cukup pahami apa yang ada didalam benak konsumen dan sesuaikan harga dengan kualitas produk.
Sumber referensi: Artikel yang di tulis oleh Joko SusiloOwner SMUO pada blognya: www.jokosusilo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar