Lima tahun lalu Harvard Business School Press menerbitkan buku yang legendaris bagi dunia usaha dengan judul Blue Ocean Strategy dan sub judul How To Create Uncontested Market Space and Make the Competition Irrelevant. Buku ini ditulis oleh Chan Kim dan Renee Mauborgne yang keduanya adalah professor di INSEAD.
Inti dari isi buku ini adalah strategy bagi para pelaku usaha untuk bisa keluar dari medan persaingan yang tidak sehat– yang digambarkan sebagai red ocean karena berdarah-darahnya pertempuran di pasar – menuju pasar yang boleh dikatakan tanpa pesaing yang digambarkan sebagai blue ocean – karena tidak adanya setetes-pun darah yang tercecer.
Selain menginspirasi para pelaku dunia usaha; buku ini sebenarnya bisa juga memberi inspirasi bagi para aktifis gerakan sosial, keagamaan dan bahkan pada para ustad dan juru dakwah.
Dulu ada Da’i kondang yang sering memberikan pencerahan kita untuk meninggalkan persaingan yang tidak sehat. Dengan arif Da’i tersebut menceritakan betapa naifnya persaingan antara tukang ojek dengan tukang ojek, tukang cukur dengan tukang cukur, bahkan Da’i-pun katanya bersaing dengan Da’i lainnya.
Nasihat Da’i ini esensinya sama dengan isi buku tersebut diatas; bila kita jumud pada segmen kita, menganggap orang lain yang juga menggarap segmen ini adalah pesaing yang harus diserang – maka kita akan berdarah-darah kehabisan tenaga, sementara kita sendiri akan kehabisan sumber daya kreatif kita untuk melihat adanya segmen lain yang perlu penggarapan.
Dengan wawasan tersebut diataslah maka kami tidak pernah merasa bersaing dengan penggerak Dinar lainnya; meskipun ada yang mungkin menganggap kami sebagai pesaing dan ofensif terhadap apa yang kami lakukan – kami tidak merasa perlu untuk membalasnya, karena ini hanya akan mengurangi kemampuan kreatif kita.
Medan amal Islami ini terlalu luas untuk kita, sehingga kita tidak harus tetap berada di red ocean; begitu banyak blue ocean diluar sana yang bisa menjadi lapangan kita untuk berbuat kreatif dan beramal secara maksimal. Bahwasanya orang lain melakukan hal yang sama, kami anggap dia bukanlah pesaing – mereka adalah sparring partners kita untuk bisa berlomba-lomba dalam kebajikan atau fastabihul khairat.
Bahkan kini istilah blue ocean yang menyegarkan sebagai lawan kata red ocean yang panas berdarah-darah, seolah terwujud secara lahiriah di project Pesantrem Wirausaha yang kami cetuskan sejak beberapa bulan lalu. Bila Anda berkunjung kesana, Anda akan menemukan saudara-saudara Anda yang dengan tulus ikhlas berbagi ilmu dan pengalaman di berbagai bidang usaha mulai dari pertanian, perikanan, peternakan, perdagangan dan berbagai bidang lainnya; tidak ada yang menganggap Anda pesaing atau calon pesaing.
Semua adalah saudara yang masing-masing menjadi sparring partners bagi yang lain untuk fastabihul khairat. Dengan Blue Ocean Mindset ini, dunia terasa sejuk bagi kita sesejuk komplek Pesantren Kita diatas. Semoga sparring partners kita dapat merasakan kesejukan yang sama. Wa Allahu A’lam.
http://www.scribd.com/doc/50009481/Blue-Ocean-Strategy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar