Kamis, 19 Januari 2012

Filosofi Basket a la Phil Jackson

Oleh: Andreas Bordes
Ada yang tahu Phil Jackson? Pasti hampir semua pecinta basket tahu tentang Beliau. Beliau adalah mantan pelatih Chicago Bulls dan Los Angeles Lakers. Pelatih yang membawa Jordan dan Kobe ke puncak kesuksesan.
Beliau telah memberikan Bulls 6 cincin juara, dan Lakers 5 cincin juara. Total Beliau memiliki 11 cincin juara, mengalahkan pelatih hebat lainnya, Red Aurbech. Yang unik dari pelatih ini adalah, Beliau berbeda dengan pelatih pelatih lainnya. Yang biasanya pelatih teriak teriak di pinggir lapangan. Beliau tidak, Beliau hanya duduk tenang, mempercayakan kepada pemainnya.
Karena filosofinya adalah, membuat sebuah tim yang bisa membawa mereka sendiri menjadi juara. Maka dari itu, kita sering melihat, ketika time out, pemain-pemain Lakers justru berunding sendiri, tanpa Phil. Phil Jackson hanya sesekali memberikan instruksi, dan biasanya hanya dalam siulan yang Beliau buat. Dan pemain Lakers, sudah tahu sendiri, apa yang harus mereka lakukan.
Beliau juga menganut filosofi triangle offense, itu adalah sistem penyerangan yang diusulkan oleh temannya, Tex Winter. Dan yang membuat saya kagum adalah, Phil Jackson tidak segan segan memberikan ilmu tentang triangle offensenya ini, ke banyak orang, lihat di youtube deh:
 Filosofi yang kedua, yang saya sangat suka adalah, sebuah tim basket itu seperti kelima jari kita, jika ada satu jari yang tidak bisa melengkapi, akan susah untuk menggenggam sesuatu, atau melakukan suatu hal.
Sama seperti di dalam tim, kita harus saling melengkapi. Ada yang lebih fokus defense, offense, rebound. Ketika seorang pemain yang ditugaskan scoring seperti Kobe dan Jordan, tidak lagi cemas memikirkan defense, mereka akan tampil maksimal.
Dan saya pikir, pasti mereka tidak terlalu memikirkan defense. Yang defense aja, Dennis Rodman dan Ron Artest. Gak ada yang berani ngelewatin! They are badboys! Hahaha. Kidding. :D
Begitu juga sebaliknya, yang defense pun juga tenang, karena untuk offense, mereka sangat percaya pada Jordan dan Kobe. Ya, semua saling percaya, dan bisa mengeluarkan potensi potensinya secara maksimal.
Tetapi, di akhir karirnya, Phil Jackson harus kalah 4-0 dari Dallas Mavericks dalam final playoff wilayah barat. Mungkin ada beberapa pihak yang kecewa dengan hal itu, tapi jujur dalam hati kecil saya, Beliau adalah seorang pelatih yang luar biasa. Beliau sudah memberikan yang terbaik dalam basket.
Beliau juga mampu ‘melahirkan’ legenda legenda seperti Rodman, Pippen, Jordan, Kobe, Fisher, maupun O’neal. Tanpa Phil, mungkin mereka tidak akan bisa seperti itu. Namamu akan selalu dikenang, Phil!
Semoga berawal dari tulisan ini, ada pelatih pelatih baru seperti Phil Jackson, yang bijaksana, dan bisa ‘membuat’ Jordan dan Kobe baru di Indonesia. Dan membuat “Indonesia jawara basket dunia” Seperti slogan dalam web ini.
Jika ditanya, apakah saya ingin menjadi pelatih? Ya, ada satu sisi, saya ingin jadi pelatih seperti Phil Jackson. Tapi saya mau fokus jadi motivator basket untuk Indonesia dulu. Pengen menginspirasi anak anak basket. :)

* Silahkan baca buku ku yang berjudul Basketball Breakthrough, yang telah dibaca oleh banyak pecinta basket, dari Sabang hingga Merauke. :D
http://mainbasket.wordpress.com/2011/06/16/basketball-breakthrough-oleh-andreas-bordes-motivasi-dahsyat-dari-seorang-pemain-dbl/
Untuk motivasi basket, kehidupan, dan karir , silahkan follow saya di @AndreasBordes
Semoga tulisan saya bermanfaat! Salam basket Indonesia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar