Sabtu, 01 September 2012
SHALAT TIANG AGAMA PENYANGGA KEHIDUPAN LAHIR & BATHIN -
Shalat untuk mengingat Allah artinya mengingatkan agar hati kita didalam kehidupan fana ini bisa berlabuh, menyandarkan diri sepenuhnya kepada firman-Nya dan Sunnah Nabi-Nya. Shalat berfungsi untuk menguatkan hati, Shalat sebagai tiang jiwa agar sanggup menegakkan Agama Allah didalam aktifitas kehidupan kita, baik pribadi dan lingkungan.
Kehidupan ini adalah sebuah Amanah yang teramat besar dari Allah SWT agar kita jalani sesuai Al Islam.
Mereka yang bertaqwa, adalah mereka yang berada dalam keredhoan Allah, sesungguhnya teramat berat mencapai ketaqwaan itu, standarisasinya adalah para Nabi dan Shahabatnya Rodhiyallahu anhu. Mereka yang terjamin, bukan manusia generasi selainnya.
Mustahil bertaqwa secara benar, ber-Islam secara benar dengan berbeda jalan dengan generasi yang dijamin Allah.
Allah SWT Berfirman artinya: Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir- sungai-sungai di bawahnya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar (QS. At-Taubah: 100)
Dimana Allah meredhoi mereka, dan mereka redho kepada Allah. Ketaqwaan adalah nilai tertinggi seseorang hamba, bila kita salah merujuk, salah mengambil keteladanan, salah menilai siapa sesungguhnya manusia bertaqwa itu maka resiko kesalahan teramat besar, apalagi sampai membuat definisi taqwa dengan kesimpulan sendiri.
Ketaatan kepada Allah, hasil dari mengkaji dan memahami Isi Kitabullah dan Hadist, dimana seluruh aspek kehidupan diatur dalam Islam sebagai perintah mutlak dalam sebuah pengabdian. Memegang teguh Agama, konsisten mendidik keluarga, meningkatkan ketaatan, bagian dari Ibadah. Bila ia bekerja, maka tempatnya mencari nafkah sesuai dengan tuntunan Islam, bila ia mendidik anak juga sesuai tuntunan Islam, bila ia memimpin juga sesuai dengan tuntunan Islam, dia tidak akan berlaku diluar tuntunan Islam. Bila ia memilih pasangan hidup juga sesuai dengan tuntunan Islam demikian juga dengan makan dan minum, semua adalah bagian dalam Agama Islam.
Ekonomi, politik, budayanya juga sesuai tuntunan Islam, pergaulannya juga sesuai Syariat Islam, dsb karena tidak ada satu bidangpun didunia ini yang tidak ada aturannya didalam Islam.
Islam yang ditegakkan oleh jiwa-jiwa yang shalatnya benar, maka tidak akan melenceng.
Takbirnya, Allah maha besarnya akan nyata dalam kehidupannya.
Tasbihnya dalam ruku dan sujud, mensakralkan perintah Allah berada diatas hatinya diatas perintah siappapun. Itulah pengabdian penyembahan yang hak kepada Allah SWT
Menjalankan Agama, Shalat sebagai pengingat agar kita kuat menanggung beban dalam ujian menegakkan Agama Allah dalam diri dan lingkungan. Menuju kesempurnaan dalam Taqwa, melewati ujian dan hambatan selalu menyandarkan dirinya kepada Allah SWT.
Dari sahabat Ibnu Abbas ia berkata: Suatu hari aku membonceng Nabi SAW, maka beliau bersabda kepadaku:
Wahai nak, sesungguhnya aku akan ajarkan kepadamu beberapa kalimat: Jagalah syariat Allah, niscaya Allah akan menjagamu, jagalah perintah (syariat) Allah, niscaya engkau akan dapatkan (pertolongan/perlindungan) Allah senantiasa di hadapanmu. Bila engkau meminta (sesuatu) maka mintalah kepada Allah, bila engkau memohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah (yakinilah) bahwa umat manusia seandainya bersekongkol untuk memberimu suatu manfaat, niscaya mereka tidak akan dapat memberimu manfaat melainkan dengan sesuatu yg telah Allah tuliskan untukmu, dan seandainya mereka bersekongkol untuk mencelakakanmu, niscaya mereka tidak akan mampu mencelakakanmu selain dgn suatu hal yang telah Allah tuliskan atasmu. Al Qalam (pencatat takdir) telah diangkat, dan lembaran2 telah kering.(HR Ahmad, dan At Tirmizy)
Sesungguhnya menjaga Syariat Allah tidak akan lepas dari ujian-ujian. Syurga tidaklah gratis, ada harga yang teramat mahal sebagai ganjaran mereka yang membuktikan imannya.
Allah SWT Berfirman artinya : Apakah kalian menyangka masuk surga, padahal kalian belum� merasakan� musibah� yang telah menimpa� orang-orang� sebelum� kalian, mereka telah ditimpa malapeteka dan kesengsaraan dan digoncangkan sampai rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya� menyatakan, Kapan�pertolongan� Allah�tiba? Katakanlah,�Sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat QS: Al Baqarah 214)
Allah SWT Berfirman artinya : Di antara manusia ada yang menyembah Allah dengan berada di tepi, maka bila� ditimpa kebaikan ia merasa tenang, dan jika ditimpa� fitnah ia� membalikkan wajahnya (murtad) ia merugi di dunia dan� akirat, itulah kerugian yang nyata. (QS. Al Hajj: 11).
Yusuf Mansur Network ·
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar