Jumat, 27 Mei 2011

taeam busisnis

leh Bahrul ulum Ilham
Banyak bisnis yang tidak mampu bertahan disebabkan antara lain lemahnya manajemen tim. Bahkan tidak jarang konflik terjadi antar sesama anggota tim bisnis sehingga usaha tak kunjung berkembang bahkan bubar. Ketika beberapa pengusaha ditanya mengapa bisnisnya surut atau bubar, banyak yang menjawab “sangat sulit mendapatkan orang yang bagus yang dapat dipercaya”.  Mendapatkan SDM bisnis yang tangguh sekaligus amanah menjadi kendala banyak pengusaha saat ini.
Membangun bisnis harus bermitra dan bersinergi. Pengalaman Michael Dell, pendiri Dell Computers, membuktikan bahwa satu orang tidak mungkin melakukan semuanya sendirian, melainkan harus di back-up dengan tim yang solid dan berkinerja tinggi. Dengan tim bisnis yang tangguh segala potensi dan sumberdaya bisa dimaksimalkan. Benar bahwa bisnis itu perlu keterampilan dan  modal (meski tak melulu uang). Namun sesungguhnya keterampilan dan modal itu bisa dikembangkan oleh siapa pun. Jikapun sulit, maka anggota tim bisnis bisa saling melengkapi. Lebih dari itu, investor tentunya akan lebih percaya pada tim bisnis yang solid. Disinilah tampak pentingnya implementasi syariah dalam bisnis. Dari  mulai kejelasan akad, kerjasama usaha hingga investasi.
Dalam perspektif bisnis syariah, membangun tim bisnis adalah bagaimana mewujudkan filosofi “TEAM” atau “Together Everyone Achieves More” yang hanya bisa dicapai apabila ada kesatuan ide/pemikiran, perasaan serta peraturan. Pengerahan dan pemberdayaan komponen  tim bisnis diarahkan agar secara bersama-sama dapat mencapai tujuan bisnis yang ditetapkan, dimana interaksi antar individunya berada dalam koridor ide, perasaan dan aturan yang sama yang berasal dari Al-Khaliq.

Satunya Pemikiran

Bagi muslimpreneur, bisnis bukanlah tujuan hidup namun medium untuk mencapai ridho Allah SWT.  Visi dan misi bisnis sejalan dengan visi dan misi penciptaan manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di bumi.  Bisnis yang dijalankan juga diorientasikan bagi kembalinya kemuliaan Islam dan kaum Muslimin.  Bukan kaya yang dilarang Islam,  tetapi menumpuk harta, cinta dunia, jiwa yang faqir dan enggan berjuang fisabilillah. Beruntunglah  orang yang Allah karuniai dengan rezeki yang banyak, halal lagi berkah, lalu dibawa semuanya ke akhirat.  Rasullah SAW sebagai pebisnis ulung saat sebelum amanah kenabiannya sangat bisa kaya dan hidup di atas bukit emas, tapi Beliau sedekahkan semua dalam perjuangan fisabilillah menebar rahmat Islam bagi semesta  dan wafat dalam kondisi sederhana. Sebuah teladan yang luar biasa.

Satunya Perasaan

Membangun sebuah tim yang solid juga berarti kita harus mengembangkan semangat, saling percaya, kedekatan, komunikasi, dan produktivitas. Semangat muncul karena masing-masing anggota percaya bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas. Makin tinggi tingkat kepercayaan mereka atas kemampuannya, makin besar pula motivasi mereka untuk menyelesaikan tugas dengan baik. Saling percaya antar sesama anggota mutlak yang harus dimiliki oleh setiap anggota tim, agar tim mampu bekerja secara efektif.

Kedekatan antar anggota merupakan perasaan yang mampu menyatukan anggota secara sukarela. Suatu tim yang kohesif adalah tim yang dimiliki oleh setiap anggotanya. Mereka mempunyai tingkat loyalitas yang tinggi terhadap timnya. Umumnya tim yang kohesif akan lebih produktif.

Komunikasi efektif berbasis empati membuat tim berfungsi optimal. Semua anggota harus mempunyai kemampuan untuk mengembangkan hubungan antar pribadi secara baik, bicara secara terbuka satu sama lain, menyelesaikan konflik yang ada, dan secara bersama menghadapi masalah. Produktivitas seluruh anggota tim akan membuat tim berkinerja lebih optimal bahkan mampu melampaui indikator kinerja yang diharapkan.

Satunya Peraturan

Membangun sebuah tim yang solid juga berarti kejelasan akad bisnis dan menjalankan bisnis dengan prinsip dan aturan syariah menjadi keharusan. Selain itu, sikap amanah (jujur dan terpercaya) menjadi  kunci memenangkan loyalitas pelanggan/klien, membersihkan amalan bisnis dari sikap curang, zalim dan riba, memudahkan pelanggan serta berlaku fair. Tak lupa, infaq dan sedekah menjadi barometer menambah keberkahan bisnis. Pendek kata, semua amal bisnis dijalankan sesuai dengan aturan hukum Syara’.

Muslimpreneur, atas semua itu, tim bisnis yang solid adalah tim yang percaya diri, berkinerja tinggi,  dinamis yang setiap saat mampu merespon perubahan. Tim yang dibangun atas dasar pemikiran, perasaan dan peraturan yang sama guna mewujudkan filosofi ‘Together Everyone Achieves More’ menuju bisnis yang penuh ‘berkat’ dan berkah. Insya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar