Dalam membangun usaha bagian salah satu bagiannya yang cukup vital adalah riset pasar. Suksesnya penjualan dapat dilihat jumlah produk atau jasa dari bisnis rumahan ini dapat memenuhi kebutuhan dan selera pasar.
Sebuah artikel yang diunggah di ciputraentrepreneurship.com menekankan hal tersebut. berikut kutipannya.
Saat merintis sebuah usaha baru, setidaknya kita harus melakukan sebuah riset pasar agar mengetahui secara pasti mengenai ada tidaknya kebutuhan terhadap layanan atau produk yang akan disediakan, dan jika memang ada kebutuhan yang belum terpenuhi dalam pasar, harus diketahui pula secara persis berapa besar kebutuhan tersebut.
Semua usaha kecil harus menyadari akan pentingnya pengetahuan mengenai ceruk pasar yang mereka garap dan kekuatan yang mereka coba tawarkan ke pasar. Riset membantu usaha rintisan membuat produk yang menakjubkan, mereka juga dapat dengan mudah jatuh jika pasar dalam area tersebut tidak menanggapi jenis produk yang yang ditawarkan dengan positif.
Memberikan sampel produk secara cuma-cuma atau mengadakan promosi umum lainnya juga dapat menjadi jalan bagi usaha kecil untuk melaksanakan riset dan dalam saat yang bersamaan memberikan kesempatan bagi produk untuk dapat diingat pelanggan lebih baik lagi.
Usaha kecil yang berhasil berkembang pesat bukan melalui pemasaran yang canggih semata, tetapi mayoritas karena rekomendasi dari mulut ke mulut. Singkatnya, mengadakan sebuah riset pasar yang masal akan memberikan visibilitas bagi usaha kecil yang baru berkembang dan cara itu juga efektif untuk menciptakan promosi sembari mengumpulkan informasi berharga yang dapat digunakan dalam mengembangkan usaha di masa depan.
Berikut beberapa cara yang bisa ditempuh untuk melakukan sebuah riset pasar:
Riset sekunder
Riset jenis ini lebih praktis karena dapat dilakukan dengan hanya meneliti data atau informasi yang tersaji dalam literatur atau sumber-sumber kepustakaan. Riset sekunder dibagi menjadi 3 yaitu, demografi dan statistic, laporan dari hasil riset yang telah ada, dan menggunakan alat periset marketing
Riset primer
Sering perusahaan harus menjawab sebuah pertanyaan yang berkenaan dengan kebutuhan nyata konsumennya. Hal ini tentu tidak bisa diperoleh dari sumber tertulis yang ada. Sebuah riset harus diadakan demi mengetahui keinginan konsumen.
Meski lebih mahal dan memakan waktu, biaya dan tenaga, riset primer mampu menjawab pertanyaan dengan lebih akurat.
Berbicara dengan pelanggan secara langsung merupakan salah satu caranya. Cara lain yang bisa dilakukan adalah, mengirim pertanyaan dan menjawab surat pelanggan, dan memanfaatkan social media semaksimal mungkin.
Dari beberapa hal di atas maka dapat diperoleh manfaat bahwa setiap organisasi usaha membutuhkan riset dan anggaran yang terbatas bukan merupakan alasan untuk tidak melakukan riset pasar. Di tengah gencarnya social media, sepertinya biaya bukan menjadi masalah untuk tidak melakukan riset.
(felly@oktomagazine.com)
Sebuah artikel yang diunggah di ciputraentrepreneurship.com menekankan hal tersebut. berikut kutipannya.
Saat merintis sebuah usaha baru, setidaknya kita harus melakukan sebuah riset pasar agar mengetahui secara pasti mengenai ada tidaknya kebutuhan terhadap layanan atau produk yang akan disediakan, dan jika memang ada kebutuhan yang belum terpenuhi dalam pasar, harus diketahui pula secara persis berapa besar kebutuhan tersebut.
Semua usaha kecil harus menyadari akan pentingnya pengetahuan mengenai ceruk pasar yang mereka garap dan kekuatan yang mereka coba tawarkan ke pasar. Riset membantu usaha rintisan membuat produk yang menakjubkan, mereka juga dapat dengan mudah jatuh jika pasar dalam area tersebut tidak menanggapi jenis produk yang yang ditawarkan dengan positif.
Memberikan sampel produk secara cuma-cuma atau mengadakan promosi umum lainnya juga dapat menjadi jalan bagi usaha kecil untuk melaksanakan riset dan dalam saat yang bersamaan memberikan kesempatan bagi produk untuk dapat diingat pelanggan lebih baik lagi.
Berikut beberapa cara yang bisa ditempuh untuk melakukan sebuah riset pasar:
Riset sekunder
Riset jenis ini lebih praktis karena dapat dilakukan dengan hanya meneliti data atau informasi yang tersaji dalam literatur atau sumber-sumber kepustakaan. Riset sekunder dibagi menjadi 3 yaitu, demografi dan statistic, laporan dari hasil riset yang telah ada, dan menggunakan alat periset marketing
Riset primer
Sering perusahaan harus menjawab sebuah pertanyaan yang berkenaan dengan kebutuhan nyata konsumennya. Hal ini tentu tidak bisa diperoleh dari sumber tertulis yang ada. Sebuah riset harus diadakan demi mengetahui keinginan konsumen.
Meski lebih mahal dan memakan waktu, biaya dan tenaga, riset primer mampu menjawab pertanyaan dengan lebih akurat.
Berbicara dengan pelanggan secara langsung merupakan salah satu caranya. Cara lain yang bisa dilakukan adalah, mengirim pertanyaan dan menjawab surat pelanggan, dan memanfaatkan social media semaksimal mungkin.
Dari beberapa hal di atas maka dapat diperoleh manfaat bahwa setiap organisasi usaha membutuhkan riset dan anggaran yang terbatas bukan merupakan alasan untuk tidak melakukan riset pasar. Di tengah gencarnya social media, sepertinya biaya bukan menjadi masalah untuk tidak melakukan riset.
(felly@oktomagazine.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar