Minggu, 17 Februari 2013

Menguasai Dunia dengan Media Massa (Estetika)



“Siapa yang menguasai media massa maka ia menguasai dunia”
Media massa adalah sesuatu yang sangat berbahaya namun juga begitu bermanfaat. Bisa dikatakan bahwa saya sangat tergila-gila dengan media massa. Akan tetapi, kegilaan saya ini mungkin agak berbeda dengan orang kebanyakan. Saya tergila-gila dengan media massa bukan untuk mengonsumsinya, akan tetapi untuk memilikinya. Terdengar agak gila memang, atau mungkin terlalu ambisius ? Atau mungkin kebanyakan orang akan menggabungkan kedua kata itu dan menyebutnya keambisiusannya membuatnya gila! Terserah, tapi ini minatku, keinginanku.
“Apa kau tahu seberapa berbahayanya gossip itu ? Ia bisa membunuhmu bahkan tanpa menyentuhmu”
Sebelum kau berpikir terlalu jauh seberapa gilanya saya, maka dengarkan dulu penjelasan ini. Media massa adalah tempat dimana kau dapat memainkan segala hal. Apa pun! Apabila kau jenuh dengan norma yang ada, apabila kau ingin mengubah dunia, apabila kau memiliki pemikiran yang tidak biasa, maka gunakanlah media sebagai sekutu terbaikmu.
“Kau bisa mengubah hal yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar”
Di dunia ini, dengan media massa kau bisa mengubah hal yang benar menjadi salah, dan hal yang salah menjadi benar. Hal ini mudah, sesuatu yang diulang secara terus menerus akan terlihat lebih masuk akal daripada sesuatu yang masuk akal.
“Bila kau ingin mengubah sudut pendang orang banyak, gunakanlah media massa”
Nah, hal ini lah yang membuatku tergila-gila dengan media massa, kau bisa mengubah cara berpikir orang lain! Bayangkan betapa menyenangkan membuat orang berpikir sama dengan apa yang kau pikirkan.
“Dengan media massa, yang lebih digunakan adalah otak kanan, dimana estetika dinilai sangat penting. Ya, estetika ini akan mematahkan scientific mana pun!”
Baiklah, pada dasarnya ini lah point terpenting dalam tulisan ini. Media massa merupakan satu-satunya hal yang dapat mengalahkan logikamu. Hal ini dikarenakan di dalam media massa, lebih menggunakan sudut pandang orang tertentu dalam penyampaian suatu informasi, dimana penilaian seorang manusia akan sangat berperan penting. Penilaian ini, yang pada dasarnya lebih didukung oleh otak kanan seseorang akan lebih mudah diterima oleh pembacanya. Hal ini sangat berbeda dengan bacaan mengenai ilmu pengetahuan pasti yang lebih sulit diterima oleh pembaca. Dengan memainkan perasaan dalam penyampaiannya, maka secara tidak sadar, pembaca atau penikmat dari media massa itu pun akan terhanyut di dalamnya. Hal ini lah yang membuat pembaca mudah diombang-ambing oleh media massa. Contoh mudahnya seperti ini, seorang gay pada masa 1900an akan dianggap sebagai seseorang yang tidak pantas hidup. Namun media massa membuat hal ini perlahan-lahan terkikis. Dengan menyatakan bahwa seorang gay juga memiliki perasaan dan hati dan dengan argument bahwa cinta tidak dapat memilih, maka pada akhirnya perasaan pembaca pun tersentuh sehingga mulai banyak orang yang menyuarakan hak-hak seorang gay (atau agar tidak dituduh memandang gendersaya juga mengungkapkan mengenai seorang lesbian) yang pada akhirnya membuat hal ini semakin wajar.
            Mengingat pentingnya media massa, tidaklah berlebihan apabila saya menyatakan keinginan saya untuk menguasainya. Hal ini bukanlah tanpa sebab dan saya tidak gila tentu saja. Dengan efek yang begitu besar terhadap masyarakat khususnya terhadap pola pikir yang akan menentukan suatu prilaku yang akan diambil, maka dibutuhkan suatu penggunaan media massa oleh orang yang memiliki kebijaksanaan yang tinggi. Dan sampai saat ini, daripada menunggu orang yang tepat, saya lebih meyakini untuk berusaha menjadi orang yang tepat.
Nama   : Putri Nuril Komari Badri
NPM   : 170210110047
Kelas   : A
Menguasai Dunia dengan Media Massa (Estetika)
Ilmu Hubungan Internasional, FISIP, 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar