Minggu, 13 Maret 2011

kata-kata motivasi dab

  • Air hangat terasa panas di awal..air hangat terasa dingin kemudian.. layaknya perasaan yg terus berubah.. jagalah hati dan pikiran utk selalu bisa menjadi hangat (A.N.S)
  • Gelas yang penuh tidak akan berguna.. Hanya ketika kosonglah gelas itu berguna.. Selalu merasa kosonglah supaya setiap ilmu yang didapat dari siapapun akan mengisi gelas dengan baik... 

  • Jangan berkecil hati. Sering kali anak kunci yang bisa membuka adalah anak kunci terakhir dalam rentengan (anonim)

  • Persyaratan paling penting adlh mawas diri dlm hal apa yg dpikirkannya serta bagaimana ia berpikir,bkn dlm hal apa yg dikerjakan / dialaminya (albert einstein)
  • Jangan menilai tiap hari dari panen yg anda kumpulkan,tapi nilailah dari benih yg anda tanam (robert louis stevenson)
  • Anda bisa sukses sekali pun tidak ada orang yg percaya anda bisa. Tapi anda tidak akan pernah sukses jika tidak percaya pada diri sendiri (William J.H. Boetcker)
  • Manusia dapat hidup 40 hari tanpa makan, sekitar 3 hari tanpa air, sekitar 8 menit tanpa udara. Tapi hanya 1 detik jika tanpa harapan (Hal Lindsey)
  • Sedikit kerikil dan ranting bukanlah halangan untuk mencapai puncak tertinggi.. Semangat dan keyakinan akan tujuan akan membawaku ke titik itu.. (A.N.S)
  • Salah satu tujuan dalam hidup adalah menemukan. Dan itu tidak ditemukan di tempat yang asing dan jauh..tetapi di hati.. (Robert Louis Stevenson)
  • Takdir bukanlah masalah kesempatan, tetapi masalah pilihan. Takdir bukanlah sesuatu untuk ditunggu, tetapi sesuatu untuk diraih " (William Jennings Bryan)
  • Tindakan mungkin tidak selalu mendatangkan kebahagiaan.. tapi tidak ada kebahagiaan tanpa tindakan.. (Benjamin D )
  • Cara paling efektif mencapai masa depan yang cerah adalah dengan menghadapi masa kini secara berani dan konstruktif... (Rollo May)
  • Dari bawah sini anak tangga tertinggi dapat kulihat dengan jelas.. tinggal kumelangkah setapak demi setapak untuk dapat tiba disitu.. Keinginan,tekad,dan semangat yang kuat akan menjadi temanku untuk tiba dipuncak tangga tertinggi.. (A.N.S)
  • Tujuan sudah kutetapkan.. tinggal kulalui jalan mana yang harus kulewati.. dengan keyakinan kuat dan semangat aku akan tiba ditempat itu.. (A.N.S)
  • Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan.. Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran..Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukan oleh cinta.. Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang.. Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan.. Dengarkanlah Hatimu...

Rahasia Sukses Memimpin

Orang yang sukses adalah orang yang mampu memimpin dengan baik. Rahasia-rahasia mengenai kepemimpinan adalah Gairah, Motivasi, Etika, Keberanian, Komunikasi, Pertimbangan, dan Wawasan.

Gairah
Gairah memberikan energi.

Motivasi
Motivasi menarik para pengikut

Etika
Etika membangkitkan kepercayaan dari semua komponen

Keberanian
Keberanian memberikan tulang punggung yang dibutuhkan untuk membuat keputusan-keputusan yang sulit

Komunikasi
Komunikasi menyampaikan pesan dengan tepat

Pertimbangan
Pertimbangan mendukung pembuatan keputusan yang baik

Wawasan
Wawasan memberikan kapasitas untuk menyeleksi orang yang tepat, peran yang tepat untuk diri sendiri, tujuan yang tepat, strategi yang tepat.

taken from the book CEO Logic, by C.Ray Johnson

Rahasia sukses bisnis Rasulullah muda

Rahasia sukses bisnis Rasulullah muda

Pakar ekonomi Internasional dan CEO Perusahaan Global Eco Rescue Ltd di London, UK dan Alabama - Laode Kamaluddin (2007) menjelaskan rahasia sukses bisnis Rasulullah muda :

  1. Menjadikan bekerja sebagai ladang menjemput surga
  2. Tidak tawar menawar dengan kejujuran dan kepercayaan (mutlak)
  3. Jago mewujudkan "mimpi"
  4. Berpikir visioner, kreatif dan siap menghadapi perubahan
  5. Memiliki planning dan goal setting yang jelas
  6. Pintar mempromosikan diri
  7. Membayar gaji karyawan sebelum kering keringatnya
  8. Mengetahui rumus bekerja dengan cerdas
  9. Utamakan sinergisme
  10. Berbisnis dengan cinta
  11. Pandai bersyukur dan berucap terima kasih
  12. Menjadi manusia paling bermanfaat.
Bukti kesuksesan beliau, pada usia 25 tahun menikah dengan memberikan mahar berupa 20 ekor unta merah (unta terbaik saat itu), kalau dirupiahkan sekarang setara @ 300 juta = dikali 20 ekor = Rp.6.000.000.000 (enam milyar) ini bukan hutang, dan itu baru maharnya. Dan hasil bisnisnya untuk disumbangkan ke fakir miskin dan kaum dhuafa yang jumlahnya tidak kurang 600 unta setiap tahun (+-180 milyar) .
http://www.six-green.com/manajemen-komunikasi-pemasaran/
 

Investasi Bagi hasil yang adil didalam berbisnis

Bagi hasil yang adil didalam berbisnis

Siapa yang investasi?
Rumusan awal yang selalu bisa dipegang dan sebaiknya diikuti adalah, bahwa dalam berinvestasi, siapa yang menanamkan uangnya (melakukan investasi) alias mengeluarkan sejumlah dana, maka dialah yang harus menerima kompensasi lebih besar. Hal ini sebabkan oleh banyak hal antara lain:

1. Kesempatan berinvestasi
Dengan menginvestasikan uang ke dalam usaha ini, Anda akan kehilangan kesempatan berinvestasi di tempat lain yang bisa memberikan keuntungan lebih besar lagi.

2. Nilai uang relatif terhadap waktu
Selalu diingat, nilai uang saat ini lebih berharga dibandingkan nilai uang di masa yang akan datang. Dengan menginvestasikan uang tersebut terhadap bisnis atau usaha, maka Anda tidak memiliki uang itu di tangan Anda untuk dapat dipergunakan bagi keperluan lain, termasuk juga diinvestasikan.

3. Risiko investasi
Setiap investasi pasti mengandung risiko, apapun jenis investasi yang Anda lakukan, baik ke sebuah produk keuangan maupun investasi secara langsung ke dalam suatu usaha. Resiko investasi inilah yang harus dikompensasikan dengan tingkat pengembalian atau imbal hasil, atau hasil investasi yang lebih besar. Sebab, jika Anda ingin uangnya aman-aman saja, cukup dimasukkan ke tabungan dan deposito dengan bunga yang hanya 3-7 persen per tahun.

Untuk memilih rumusan mana yang dirasa paling cocok untuk usaha yang Anda lakukan, berikut beberapa ilustrasinya:
a. Sistem kekeluargaan
Dengan sistem ini semua dibicarakan di depan, seberapa rela masing-masing pihak akan berbagi. Tidak ada patokan baku dalam hal ini, pembagian bisa 60 banding 40, 70 banding 30, atau 80 banding 20. Akan tetapi, seperti yang telah dijelaskan di atas, biasanya porsi pembagian terbesar ada pada si penyantun dana alias pemodal, alias investor yang menempatkan uangnya pada usaha ini.

b. Sistem perhitungan
Sistem perhitungan akan memperhitungkan "biaya" yang sudah dikeluarkan oleh masing-masing pihak.

Contohnya, apabila Anda sudah berinvestasi pada usaha ini, misalnya membenamkan dana sejumlah Rp 10 juta, maka hasil investasi atau setara bunga, sebesar apa yang Anda inginkan? Apabila bunga deposito 7 persen per tahun, maka otomatis Anda ingin mendapatkan lebih besar dari itu, bisa 2x, 3x atau 4x-nya, tergantung kesepakatan.

Di lain pihak juru masak juga akan mengenakan (mendapatkan) biaya apabila dia bekerja atau memasak di tempat lain, misalnya dengan penghasilan Rp 500 ribu per bulan. Akan tetapi, penghasilan ini tak harus dibebankan keseluruhan, tetapi dengan biaya yang lebih rendah dari situ.

Demikian juga apabila Anda ikut membantu di usaha tersebut, harus juga menerima "gaji". Nah, keuntungan kotor dari hasil usaha setelah dikurangi dua biaya di atas tadi, maka didapatkan keuntungan bersih yang kemudian baru bisa dibagi dua sama rata.

Apabila diformulasikan, kira-kira seperti ini:
Apabila sisa hasil usaha Anda selama 1 bulan kira-kira sebesar Rp 5 juta, maka Anda akan potong "return on investment" untuk investasi Anda yang Rp 10 juta tadi. Seandainya Anda setuju dengan return 21 persen alias 3x deposito per tahun, maka per bulannya didapat angka sebesar 1,75 persen x Rp 10 juta = Rp 175 ribu.

Kemudian juru masak tadi, contohnya, mendapatkan Rp 500 ribu (Rp 1 juta dibagi dua), maka dana yang ada akan menjadi Rp 5 juta - Rp 500 ribu - Rp 175 ribu = Rp 4.325.000. Dengan catatan, Anda tidak ikut bekerja membantu dalam usaha ini alias mempercayakan kepada juru masak tadi.

Apabila Anda juga turut membantu menjalankan usaha ini, maka Anda berhak mendapatkan Rp 500 ribu tadi seperti halnya sang juru masak. Sehingga hasil akhir akan didapat sebesar Rp 3.825.000. Nominal inilah yang dibagi dua sama besar, sehingga masing-masing akan mendapatkan Rp 1.912.500.

Narasumber: Aidil Akbar Madjid, MBA, CFE®, CFP®, RFC®, Wealth Planner™, Chairman, IARFC Indonesia
http://agung-nugroho-susanto.blogspot.com/2010/09/bagi-hasil-yang-adil-didalam-berbisnis.html
 

Jumat, 11 Maret 2011

marketing josss

Great Marketing

Assalamu'alaikum wr. wb.

Alhamdulillah hari Minggu, 18 Nov kemarin kami sekeluarga memiliki peluang menyambangi acara Mahkota Dewa-nya bu Ning di ITC BSD. Sayang kami datang agak siang jadi gak bisa sekalian ketemuan dalam acara pertemuan TDA Cipasera di pagi harinya, namun alhamdulillah masih bisa bertemu pak Yanto, pak Widoyo (yg ternyata teman sekolah saya), pak Hakiem dll.

Tujuan lain juga ingin melihat perkembangan BSD terkini setelah hampir 5 tahun tidak pernah ber-anjangsana-ria ke kawasan ini, juga melihat-lihat peluang membuka usaha disini :). Perkembangannya sangat luar biasa. Mall2 yg menjamur, 2 bioskop 21 dalam 1 jalur jalan utama, bisnis2 untuk middle-high class membuktikan bahwa BSD benar2 menjadi kawasan elit terkemuka di ibukota (norak ya baru tau hehe).

Oke, cukup menceritakan tentang BSD. Yang ingin saya sharing adalah pengalaman melihat secara langsung metode marketing yang menurut saya adalah terkini, terheboh dan terbanyak mendapat pengakuan sebagai metode terbaik.

Bu Ning dengan Mahkota Dewa-nya telah melakukan :

1. Tryvertising

Dengan cara memberikan aneka minuman gratis yang berasal dari produk2 Mahkota Dewa, maka orang akan secara instan mengetahui khasiat dan kelezatannya. Anak2 saya malah sampai 4 kali bolak-balik minum Maducil (madu untuk anak kecil) nan dingin dan manis itu ... maaf ya bu Ning klo kesannya gimana gitu :).

Metode ini secara telak akan memberikan dampak instan bagi orang untuk mencoba dan merasakan keunggulan produk/jasa. Kebanyakan yang mempraktekkannya memang untuk bisnis berbasis makanan. Ada juga software2 komputer yang diberikan gratis sebagai pembukanya, hal yang sama dilakukan pada seminar2 free dari para motivator yang pada akhirnya mengajak peserta untuk ikut seminar 'beneran'-nya yang lebih berbobot tapi tentu lebih mahal juga harganya :).

Pak Roni, founder komunitas TDA dan owner Manet, mempraktekkannya dengan memberikan jaminan 30 hari uang kembali, jika tidak laku atau ada kekecewaan pada produk, tentu dengan minimal order tertentu. Orang, terutama para calon re-seller, bisa mencoba produknya, dan jika ternyata tidak berjalan atau ada hal2 lain maka bisa segera menukarnya kembali dengan uang. Bagi calon re-seller, hal ini bisa meminimalisasi resiko. Bagi pak Roni dan para praktisi metode ini bisa memunculkan image kualitas produk yang tinggi dan pelayanan super. Sekaligus, hal ini mempraktekkan salah satu cara dalam ajaran 5 Ways To Increase Your Profit-nya Brad Sugar, dalam cara menaikkan prosentase convertion (memutuskan membeli dari pelanggan) rate yaitu : Try Before You Buy.

Udah gitu bu Ning juga menyedian space khusus untuk konsultasi dan mengukur tekanan darah, juga ada sharing tentang hypnotherapy. Jadi ada tantangan setelah mengukur tekanan darah, jika ternyata tinggi lalu disarakan minum salah satu produk Mahkota Dewa dan mempraktekkan ilmu hypnotherapy. Jika berhasil maka tekanan darah akan turun. Before dan after merasakan produk benar2 dikedepankan. Luar biasa.

2. Strategic Alliance

Bekerjasama dengan unit dan bidang bisnis lain untuk mencapai goal bersama. Co-branding atau bekerjasama dalam hal iklan, adalah salah satu contoh. Auto Bridal pak Agus bekerjasama dengan Coca-cola. Pelanggan dapat minuman ringan gratis, dan sang produsen bisa beriklan gratis lewat billboard kecil atau selebaran. Atau bisa juga seperti mbak Yulia dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) lewat kartu member Moz5 yang juga bisa berlaku sebagai kartu ATM BSM.

Keuntungan menggunakan strategic alliance :
a. memperbesar pasar calon pelanggan
b. mengurangi biaya iklan, karena dilakukan bersama
c. meningkatkan brand awareness melalui rekan strategic

Bu Ning, dengan Mahkota Dewanya, bekerjasama dengan pihak mall. Klo tidak salah bu Ning mendapat space gratis. Selain brand image Mahkota Dewa serta personal image bu Ning yang sudah terbangun dengan sangat baik selama ini, maka meramaikan mall adalah keuntungan lain bagi pemilik mall. Selain itu bu Ning juga bisa mempromosikan salah satu counternya yang ada di mall tersebut. Mall untung, Mahkota Dewa untung. :)

3. Community

Komunitas adalah salah satu cara terbaik dalam mempromosikan produk/jasa kita. Tidak hanya kita mengikutkan produk/jasa dalam suatu komunitas yang sesuai tapi juga bisa menciptakan komunitas itu sendiri.

Community marketing terbagi dua jenis :
a. Organic, adalah komunitas yang dibangun berdasarkan individu2, tanpa ada hubungannya dengan suatu perusahaan tertentu. Komunitas Tangan Di Atas yang bertema bisnis adalah salah satu contohnya.

b. Sponsored, didirkan dan dikelola oleh suatu perusahan dengan tujuan untuk menjaga dan meningkatkan loyalitas pelanggannya. Harley Davidson Club dan Sahabat Nova bisa dijadikan contoh.

Dengan komunitas, selain meningkatkan loyalitas pelanggan, memberikan benefit unggulan bagi anggota juga bisa menjadi sebuah kekuatan fokus yang dahsyat, karena kita bisa mendapatkan target pasar yang jelas.

Bu Ning, dengan cerdas membentuk komunitas bertema kesehatan. Selain di TDA dan komunitas jamu, beliau juga mencetuskan TDA Health. Hal mana tidak diharamkan, sangat justru dianjurkan bagi para pelaku bisnis, karena itulah tujuan dibangunnya suatu komunitas.

Demikian sekilas pandangan mata saya dalam mengikuti acara Mahkota Dewa-nya bu Ning. Sangat bermanfaat, sangat positif, very high value. Semoga ulasan ini bermanfaat. Thanks.

Wassalam.
-Eko June-

Imelda S: Grup Sun Akusisi Dua Perumahan dan Bangun Hotel Baru

Grup Sun

Imelda S: Grup Sun Akusisi Dua Perumahan dan Bangun Hotel Baru

Sabtu, 26 Februari 2011 | 13:50 WIB





Imelda Sundoro, pemilik Grup Sun Motor
KUTA, KOMPAS.com - Pemilik Grup Sun Motor Imelda Sundoro menyatakan, perusahaannya baru saja mengakuisisi dua perumahan di Yogyakarta dan sedang membangun sedikitnya lima hotel baru di sejumlah kota.
Saya mencintai pekerjaan. Saya ini senang bekerja, senang repot. Bagi saya, bekerja itu hiburan, bukan penderitaan.
-- Imelda Sundoro
Di Solo, Imelda memiliki hotel-hotel Novotel dan Ibis yang dikelola jaringan Accor, dan Best Western yang dkelola jaringan Best Western. Imelda juga pemegang saham superblok Solo Paragon di mana di dalamnya terdapat apartemen, kondotel, pusat perbelanjaan, yang seluruhnya beroperasi tahun 2012 ini.

Di Semarang, Imelda memiliki Novotel Semarang dan Formule-1 yang dibangun di Jalan Pierre Tendean. Sedangkan di Jogja, ia pemilik Hotel Phoenix (dulu Grand Mercure) yang juga dikelola Accor. Di Jogja, hotel bintang dua Formule-1 sedang dibangun di Jalan Solo, sebelah bioskop 21. Di Jakarta, Imelda pemilik Hotel Formule-1 di Jalan Daan Mogot.

Bagaimana ekspansi bisnis pengusaha Imelda Sundoro dengan grup Sun Motornya saat ini? Berikut ini wawancara Robert Adhi Kusumaputra dari Properti.Kompas.com dengan pemilik Grup Sun Motor Imelda Sundoro di sela-sela acara ground breaking kondotel The Sun Heritage di Kuta, Bali, Sabtu (26/2/11).

Anda baru saja mengakusisi dua perumahan di Jogja. Perumahan apa saja?

Dua perumahan yang baru diakuisisi adalah Jogja Residence seluas 5 hektar dan Kusuma Raffles juga seluas 5 hektar. Saya masih menjajaki kerja sama dengan pengembang lain untuk membangun dua perumahan di Jogja tersebut.

Anda juga merambah Bali dengan membangun sejumlah hoteltermasuk, kondotel The Sun Heritage ini. Hotel apa saja?
Di Bali, saya sudah memiliki empat hotel pribadi yang dikelola jaringan Accor dari Perancis, yaitu All Seasons di Jalan Teuku Umar yang beroperasi pertengahan tahun 2011, Ibis Kuta di Jalan Tuban yang beroperasi tahun 2011, Formule-1 di Jalan Sunset Boulevard, dan Ibis Seminyak yang beroperasi tahun 2012.

Selain empat hotel milik sendiri ini, saya bermitra dengan Grup Gapuraprima membangun kondotel The Sun Heritage di Kuta Bali. Ini kerja sama kami kedua setelah sebelumnya Grup Sun Motor bekerja sama dengan grup Gapuraprima membangun kondotel Solo Paragon.

Kondotel Solo Paragon sukses ya Bu?
Kondotel Solo Paragon sukses karena semua sudah terjual habis. Sebagian besar pembelinya dari Surakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Jakarta. Sukses di Solo Paragon inilah, saya kemudian bermitra kembali dengan grup Gapuraprima, membangun kondotel The Sun Heritage. Kondotel ini dibangun di lahan seluas 5.000 m2 yang dibeli dari saya.

Saya kan agen mobil dan sejak dulu suka membeli tanah di lokasi strategis karena saya berencana membangun showroom di pusat kota. Tanah di Sunroad Kuta ini pun sebelumnya direncanakan untuk showroom, tapi setelah dibeli untuk kondotel The Sun Heritage, showroom Sun Motor dipindah ke Jalan Gatot Subroto di Bali.

Saya dikenal sebagai agen mobil Sun Motor. Jumlah showroom Sun Motor tersebar di banyak kota di Indonesia. Setelah itu saya masuk dalam bisnis properti dan perhotelan.

Anda juga bekerja sama dengan pengembang lain membangun perumahan. Mengapa?
Saya bekerja sama dengan pengembang Ciputra, membangun perumahan Bukit Sari Residence Semarang seluas 25 hektar. Saya memang lebih suka bekerja sama dengan pengembang lain supaya tidak terlalu repot.

Mengapa Anda terjun ke bisnis properti dan perhotelan?
Saya ingin melakukan diversifikasi usaha dari sebelumnya agen mobil dan motor Sun Motor, jadi pengusaha hotel dan properti.

Anda masih aktif menjalankan usaha bisnis. Apa rahasianya?
Saya mencintai pekerjaan. Saya ini senang bekerja, senang repot. Bagi saya, bekerja itu hiburan, bukan penderitaan. Suami saya setahun yang lalu meninggal dunia. Untuk memperingati satu tahun meninggalnya suami, saya membangun poliklinik di Solo, khusus untuk membantu orang-orang tak mampu.

Apakah Anda melibatkan anak-anaknya dalam bisnis otomotif dan properti?

Putri saya Lisa sibuk di bisnis otomotif dengan merk Mitsubishi, sedangan Hartono di Indomobil, Ade di wilayah Jawa timur, dan Jeffrey pegang wilayah Jawa Tengah. Putra saya Hartono dan Jeffrey juga membantu saya dalam bisnis properti dan perhotelan.

Apa rahasia sukses Anda dalam berbisnis?
Yang terutama adalah punya strategi yang tertuang dalam visi dan misi, dan semangat bekerja, pantang mundur, tidak mudah menyerah, tidak mudah putus asa, dan punya integritas agar dipercaya. Dan yang juga penting adalah tidak menyakiti orang lain dan tidak membuat susah orang lain.

Saya harus memiliki keseimbangan antara EQ dan IQ sehingga saat bertemu beragam orang pun,  saya bisa bergaul dengan mudah. Kalau EQ saya rendah, tak ada mitra yang mau join sama saya. (Robert Adhi Kusumaputra)

sumber : http://properti.kompas.com/index.php/read/2011/02/26/13502572/Imelda.S.Grup.Sun.Akusisi.Dua.Perumahan.dan.Bangun.Hotel.Baru

Nilai Tambah Tanpa Tambah Biaya

Assalamu'alaikum wr. wb.

Salah satu strategi dalam sebuah bisnis terutama dari sisi pemasarannya adalah : value. Adakah keunikan dalam bisnis kita, adakah perbedaan antara produk atau jasa kita dengan pesaing, adakah penawaran yang berbeda yang kita berikan ke pelanggan ? Adakah USP (Unique Selling Point) di usaha kita ?

Ini perlu secara terus menerus kita gali dan pertanyakan. Karena inilah salah satu alasan orang membeli atau menggunakan produk atau jasa kita. Apalagi di era persaingan ketat dewasa ini.

Apakah kita lebih cepat ?
Apakah kita lebih murah ?
Apakah kita lebih lengkap ?
Apakah kita lebih ramah ?
Apakah kita lebih besar ?

Tapi biasanya memberikan nilai tambah itu membutuhkan biaya. Seperti mengecat warna dinding toko agar lebih menarik, memasang manekin2 dan aksesoris tambahan agar terkesan lebih rapi, memberikan bonus dengan membeli barang yang baru, memasang banner/spanduk, memberikan layanan delivery atau bahkan untuk meng-online-kan bisnis offline kita. Semua membutuhkan biaya tambahan.

Sebenernya ada cara2 menggali dan memberikan nilai tambah tanpa tambahan biaya. Sebagai contoh : Wati membuka toko bunga hias. Begitu juga Rani. Mereka berlokasi di daerah yang sama, menjajakan bunga hias yang kurang lebih sama. Luas toko, interior, jumlah pegawai, hampir sama karena itulah tipikal jejeran penjual bunga hias di kawasan tersebut. Mereka berbagi pelanggan yang sama.

Setelah mengamati hasil bisnis yang stagnan maka Rani membuat ide kreatif membuat rangkaian bunga hias yang disesuaikan dengan interior rumah. Tanpa pesanan sebelumnya, ia memajang rangkaian bunga hias itu dan memberikan penjelasan kecil : bunga hias untuk interior bernuansa Jawa atau minimalis, misalnya. Pelanggan tertarik dengan keunikan ini karena kadang mereka untuk memesan aja bingung jika ternyata tidak sesuai dengan interior rumahnya.

Usaha Rani maju, banyak menarik pelanggan baru, dan 'pembagian' pelanggan sebelumnya beralih menjadi pelanggannya. Gak berapa lama toko Wati tutup.

Kreatifitas, itulah yang membedakan.

Contohnya apa lagi ya. Oh ya jika kita ingin memberikan bonus, daripada membeli barang baru yang akan dijadikan bonus, lebih baik mendayagunakan barang yang sudah ada. Seperti membuat paket dengan hadiah sebuah barang berkualitas, dengan jumlah pembelian tertentu, bisa dengan menjual dengan harga modalnya saja. Tanpa ada tambahan biaya, barang juga turut berputar.

Senyum manis dan selalu bersih sebenarnya juga termasuk memberikan nilai tambah tanpa tambahan biaya, kecuali jika memang senyum kita atau karyawan perlu dibayar :).

Klo di toko saya, berhubung sudah lama menjadi langganan majalah mengenai keluarga, orang tua dan anak maka majalah2 tersebut ditaruh saja di toko dan gratis bagi yang ingin membaca atau meminjamnya. Insya Allah termasuk nilai tambah, dan bagi yang meminjam, pada saat mengembalikan pinjaman itu sudah merupakan 'repeated leads' tambahan juga toh huehehe.

Wah, saya sendiri masih perlu terus menggali keunikan dan nilai tambah usaha nih. Apa lagi ya ? :). Semoga bermanfaat.

Wassalam.

-Eko June-

Benefit ki opo

Agus Ali

Sudah menjadi suatu kewajiban, dalam hal apapun, bahwa untuk sukses kita harus memiliki nilai tambah. Saya pernah menulis tentang Nilai Tambah Tanpa Tambah Biaya disini http://ekojune.blogspot.com/2007/11/nilai-tambah-tanpa-tambah-biaya.html

Namun ternyata kebanyakan dari kita tidak menyadari apakah nilai tambah itu adalah benar2 yang diubuthkan oleh pelanggan ? Apakah kita tidak malah melebih-lebihkan. Yang lebih sialnya biaya yang muncul dari adanya nilai tambah itu dibebankan kepada pelanggan dalam bentuk harga yang selangit.

Jadi ingat sebuah iklan di TV yang menayangkan kebingungan seseorang karena ia mencari taksi tapi banyak yang datang menawari dengan nilai tambah yang berlebihan. Ada yang paka limosin, ada yang taksinya bisa berubah jadi pesawat, ada yang pak ada bonus kalo naik taksinya dll. Yang pada akhirnya dia bingung, selain karena banyak pilihan juga karena pada 'lebay' memberikan nilai tambah.

Atau ada tayangan humor yang menampilkan persaingan tukang becak dalam merayu calon penumpangnya. Yang satu mendiskon biaya, dibalas oleh tukang becak pesaingnya dengan menurunkan harga lebih rendah lagi, terus berlomba diskon, akhirnyayang lainnya gak mau kalah selain gratis kasih bonus klo naek becaknya dapat teh botol ! :).

Ada saatnya kita mengembalikan nilai tambah kepada 'yang sesuai dengan keinginan' pelanggan. Sesuai kebutuhan dasarnya akan manfaat dari produk yang akan dibelinya. Kecuali jika kita bisa memberikan nilai tambah dengan nilai yang terkesan wah tapi gak dibebankan kepada harga secara berlebihan.

Dianggap nilai tambah tidak hanya karena ada sesuatu yang diberikan secara berlebihan namun justru jika pas dengan kebutuhan.

Telah banyak sekarang yang melakukan hal itu. Contoh paling terkenal adalah Air Asia. Mereka memberikan manfaat atau benefit yang memang hanya itu yang dibutuhkan pelanggan. Dengan menghilangkan fasilitas makanan diatas pesawat, mereka bisa berhemat drastis dan dikembalikan kepada pelanggan dengan harga tiket yang murah.

Dan justru memang itu yang diinginkan karena sebagian orang tidak memerlukan makan di atas pesawat, bisa karena alasan sebelum naik pesawat sudah makan, bisa karena perjalanan yang singkat, atau karena membawa bekal sendiri karena ia tidak percayaan :).

Begitu juga dengan tiket yang di print bukan cetak. Lagi2 efisiensi dan dikembalikan kepada pelanggan. Dan memang pelanggan gak peduli mau tiket bentuknya kayak apa, yang penting valid.

Lalu contoh lainnya adalah Hotel Formule 1, salah satu di jalan Menteng-Jakarta. Hotel ini memfokuskan pada segmen pengusaha yang sering melakukan perjalanan bisnis. Jika kita kesini, jangan harap ada lobby super mewah, bar, kulkas, apalagi kolam renang, bahkan untuk handuk dan perangkat mandi itu optional, malah kabarnya ada paket yang kamarnya tanpa AC.

Tapi jangan dibayangkan suasana kamarnya murahan. Justru sekelas hotel berbintang walau memang dalam bentuk yang lebih sederhana. Wong ini anak perusahaan dari Accor Hotel grup loh.

Disini benar2 sesuai dengan kebutuhkan pelanggannya. Banyak pengusaha yang hanya beberapa hari kunjungan, hotel hanya sebagai tempat tidur/istirahat semata, kadang ada yg bawa perangkat mandi sendiri karena higienitas, gak sempet berenang dll.

Itulah manfaat yang sebenarnya yang dibutuhkan pelanggan. Genuine benefit.

Nilai tambah is ok selama memang dibuthkan dan 'gak lebay'. :) Akan menjadi nilai tambah tersendiri toh jika 'harga murah' karena hasil dari efisiensi. Dikembalikan kepada pelanggan bukan diambil sebagai keuntungan yang berlebih semata.

Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

Wassalam.

-Eko June-